Puluhan TPA Terbakar di 2023, Pemrosesan Sampah Belum Optimal
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Sepanjang tahun 2023 terdapat 29 tempat pemrosesan akhir (TPA) terbakar. Pemadaman pun tidak hanya mengandalkan pemadaman darat, tapi hingga mengerahkan pemadaman udara (water bombing).
Pengamat lingkungan Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa menilai, potret terbakarnya TPA ini mayoritas berada di Pulau Jawa. Hal ini menjadi peringatan terkait belum optimalnya pengelolaan sampah di TPA.
"Menjadi peringatan kita dalam konteks pengelolaan TPA," katanya kepada Forumterkininews, di Jakarta, Selasa (24/10).
Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka
Kebakaran TPA pertama melanda TPA Desa Penujah, Tegal pada Juni 2023. Lalu terbaru, TPA Rawa Kucing dan TPA Jatiwaringin Tangerang pada Oktober 2023. Kebakaran TPA paling terkini juga terjadi di TPA Troketon Klaten.
Menurutnya timbulan dan jumlah sampah terkait dua faktor. Pertama, penduduk. Kedua, faktor kesejahteraan atau pendapatan per kapita. Seperti halnya di Pulau Jawa, jumlah timbulan sampahnya lebih banyak.
"Semakin tinggi tingkat kesejahteraan, jumlah sampah per orang juga tinggi," ucapnya.
Baca Juga: PMI Kota Tangerang Luncurkan Aplikasi di Hari Ulang Tahunnya
Di sisi lain, kemampuan dan kecepatan pemrosesan di TPA kalah cepat dengan timbulan sampah yang ada. Sampah pun menggunung di TPA.
Kecepatan pemrosesan ini harus menjadi perhatian pemerintah. Tanpa upaya ini, ujung-ujungnya hanya mencari lahan-lahan baru untuk jadi TPA.
El Nino juga meningkatkan suhu rata-rata jauh lebih tinggi dibanding beberapa waktu lalu. Khususnya di tahun 2023. Meski El Nino skala moderat.
"Dengan suhu yang panas permukaan timbulan sampah menjadi lebih kering, titik bakar rendah. Potensi kebakaran lebih tinggi," papar Mahawan.
Kondisi yang lebih kering dan panas ini harus diwaspadai. Masyarakat perlu berhati-hati terkait kemunculan sumber api dan puntung rokok yang bisa memicu kebakaran.