Punya Sayap Selebar 117 meter, Roc Stratolaunch Sukses Terbang

Teknologi

Jumat, 15 Maret 2024 | 00:00 WIB
Punya Sayap Selebar 117 meter, Roc Stratolaunch Sukses Terbang

FTNews - Pesawat terbesar di dunia yang memiliki lebar sayap lebih dari lapangan bola, akhirnya bisa terbang pekan lalu. Pesawat ini bernama Roc Stratolaunch dengan penggerak enam mesin bertenaga listrik.

rb-1

Roc Stratolaunch punya lebar sayap mencapai 117 meter, dianggap sebagai pesawat terbesar yang beroperasi saat ini. Dalam kondisi kosong, pesawat berbadan ganda ini memiliki berat sebesar 226.796 kilogram.

Pesawat dengan penggerak enam mesin Pratt & Whitney PW4056 ini pada dasarnya ialah pengangkut dan bisa membawa muatan sangat berat di ketinggian. Secara total, berat lepas landas maksimumnya adalah 589.670 kilogram.

Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening

rb-3

"Dalam demonstrasi terbaru dari kekuatannya, Roc ambil bagian dalam penerbangan bertenaga pertama dari kendaraan uji Talon-A (TA-1), yang bertujuan untuk membuka jalan menuju kendaraan hipersonik pertama yang didanai secara pribadi dan dapat digunakan kembali," demikian pernyataan Stratolaunch selaku produsen Roc, dikutip dari IFL Science.

Roc Stratolaunch pertama kali lepas landas dari  Pelabuhan Udara dan Luar Angkasa Mojave di Lapangan Rutan di California pada 9 Maret 2024. Sebagai uji coba, kendaraan kendaraan TA-1 diikatkan ke bagian bawah Roc, kemudian TA-1 dilepaskan, menyalakan mesinnya, dan melakukan penerbangan.

Stratolaunch mengklaim percobaan itu sukses dan sangat bangga atas ketekunan untuk mencapai titik ini. “Keberhasilan hasil tes ini merupakan hasil langsung dari kecakapan teknis dan profesionalisme tim,” kata CEO Stratolaunch Dr Zachary Krevor.

Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan

Roc StratolaunchRoc Stratolaunch Lebar sayap Roc Stratolaunch mencapai 117 meter. Foto: Stratolaunch

Keberhasilan Stratolaunch mencapai titik ini.

Pencapaian ini merupakan hasil dari perjalanan berliku Stratolaunch. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011 oleh Burt Rutan dan salah satu pendiri Microsoft Paul Allen dengan target mengembangkan roket orbital.

Tahun 2018, Allen meninggal pada usia 65 tahun karena komplikasi limfoma non-Hodgkin. Kondisi ini memaksa perusahaan memberhentikan beberapa staf dan menghentikan beberapa pengembangan roket. 

Tahun berikutnya Stratolaunch dibeli oleh perusahaan ekuitas swasta yang memfokuskan kembali perusahaannya pada teknologi kendaraan hipersonik, bukan roket.

Perjalanannya penuh tantangan, namun sepertinya semuanya kembali ke jalur yang benar. Setelah uji terbang TA-1 pada Roc Stratolaunch, Stratolaunch berencana melakukan penerbangan pada generasi selanjutnya TA-2 pada akhir tahun ini.

Tag Teknologi Pesawat Roc Stratolaunch

Terkini