Purbaya Yudhi Sadewa Disorot, Senator DPD: Anda Berani di Tengah Hutan Belantara
Nama Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan RI, kembali menjadi perbincangan hangat di publik. Berbagai kebijakan fiskal yang ia keluarkan belakangan ini dianggap membawa angin segar bagi ekonomi nasional dan rakyat kecil.
Namun, di tengah pujian tersebut, muncul pula peringatan serius dari kalangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengenai potensi tantangan yang mengintai di lingkaran kekuasaan.
Dialog Panas di DPD: “Kami Lembaga Politik, Bapak Lembaga Teknis”
Baca Juga: Terungkap! Plat RI 19 yang Viral Ternyata Digunakan oleh Menteri Purbaya Yudhi Sadewa
Momen ini mencuat dari video yang diunggah akun Instagram @undercover.id pada Senin, 4 November 2025. Dalam cuplikan tersebut, anggota Komite IV DPD RI, Ali Alwi, menyampaikan pandangannya langsung di hadapan Menkeu Purbaya.
Ali menyoroti adanya jurang pemahaman antara DPD sebagai lembaga politik dan Kementerian Keuangan yang bersifat teknis.
“Ini serius, Pak. Kami lembaga politik, Bapak lembaga teknis. Kami hanya bicara soal kebijakan global, sedangkan Bapak berurusan dengan detail teknis yang kami tidak pahami,” ujar Ali dengan nada tegas.
Baca Juga: Viral! Warganet Serukan Kasih Jalan untuk Mobil Plat RI 19, Milik Siapa?
Pernyataan itu menegaskan pentingnya komunikasi yang selaras antara pembuat kebijakan dan pengelola keuangan negara agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam implementasi kebijakan fiskal.
“Hutan Belantara” dan Peringatan dari Dalam Pemerintahan
Ali Alwi [Wikipedia]Meski sempat memberi kritik, Ali Alwi juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keberanian Purbaya. Ia menilai sang menteri berani tampil dengan kebijakan yang progresif di tengah tekanan politik yang kompleks.
“Kami salut, Pak. Bapak berani tampil di tengah hutan belantara penuh serigala. Kami berdoa agar Bapak tetap istiqomah,” ujarnya, yang kemudian memancing tepuk tangan dari beberapa anggota dewan.
Namun, Ali juga memberikan peringatan keras. Ia menyinggung bahwa ancaman justru bisa datang dari dalam lingkungan terdekat sang menteri. “Hati-hati, Pak. Serigalanya justru di samping kiri dan kanan Bapak. Kita ini orang luar yang hanya bisa melihat dari jauh,” pungkasnya.
Ungkapan “hutan belantara” dan “serigala” tersebut sontak menjadi sorotan publik. Banyak yang menilai ucapan itu menggambarkan realitas keras birokrasi dan politik di balik kebijakan ekonomi negara.
Dukungan dan Kecurigaan Publik Menggema di Media Sosial
Menteri Keuangan Purbaya
Pernyataan Ali Alwi segera menyulut perdebatan di media sosial. Banyak netizen yang mengungkapkan dukungan terhadap Purbaya dan menilai peringatan itu sebagai tanda adanya pihak-pihak yang merasa terusik oleh kebijakan reformisnya.
“Jangan takut sama DPR, Pak. Rakyat di belakang Bapak,” tulis akun @farhanachmad27. Sementara akun @ardi.4859 menambahkan, “Kalau beliau diganggu, DPR yang kiamat!”
Namun, ada pula yang menafsirkan pesan Ali sebagai sindiran halus terhadap kondisi internal pemerintahan. “Berarti mereka sudah tahu siapa pemainnya,” tulis akun @no.fitass, menimbulkan dugaan adanya tarik ulur kepentingan di balik kebijakan fiskal.
Kebijakan Ekonomi dan Tantangan Politik ke Depan
Kebijakan fiskal Purbaya Yudhi Sadewa dinilai banyak pihak cukup progresif mulai dari penguatan APBN, pengendalian inflasi, hingga subsidi yang lebih tepat sasaran.
Namun, langkah-langkah berani itu juga berpotensi menimbulkan gesekan dengan kelompok politik dan ekonomi yang merasa kepentingannya terganggu.
Pengamat ekonomi menilai bahwa keberanian Purbaya menjadi ujian tersendiri bagi stabilitas kebijakan pemerintah. “Purbaya sedang berhadapan dengan situasi politik yang tidak mudah.
Tapi di saat bersamaan, kebijakan fiskalnya menunjukkan arah baru yang berpihak pada rakyat,” ujar seorang analis fiskal.
Dengan dukungan publik yang kian menguat, langkah Purbaya ke depan akan terus diamati, baik dari sisi teknis pengelolaan anggaran maupun dinamika politik di sekitarnya.