Putri Candrawathi Dituntut 8 Tahun Pejara, Fans Bharada E Bersorak Kecewa

Forumterkininews.id, Jakarta – Jaksa Penuntut Umum yang membacakan tuntutan untuk Putri Candrawathi mendapat respon sorakan tanda kecewa. Riuh pengunjung ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Pecah setelah mendengar JPU menyatakan istri Ferdy Sambo tersebut dituntut 8 tahun penjara.

Pengunjung ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mayoritas diisi fans dari Bharada E atau Richard Eliezer langsung bersorak usai JPU rampung membacakan tuntutan. Tak hanya itu, para pengunjung yang berada di luar ruangan juga bersorak kecewa atas tuntutan hukuman yang rendah tersebut.

“Huu.. Huuu. Huuu,” demikian sorak suara pengunjung yang terdengar hingga luar ruangan, Rabu (18/1).

Tuntutan tahun penjara itu merujuk pada dakwaan premier Pasal 340 serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Hukuman tersebut lebih ringan dibandingkan dengan hukuman maksimal yang mencapai pidana mati.

JPU mengatakan Putri terbukti melalukan bersalah tindak pidana pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, Putri diminta untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya .

“Menjatuhkan pidana terhadap Putri Candrawathi selama 8 tahun,” kata JPU.

Ngaku Sakit

Sebelum sidang dimulai, istri Ferdy Sambo itu mengaku sedang dalam kondisi sakit. Meski demikian, Putri mengaku siap menghadapi sidang tuntutan tersebut.

Momen itu terjadi saat mejelis hakim bertanya mengenai kondisi Putri hari ini. Kepada hakim, Putri mengaku sedang flu dan sedang ada masalah penceranaan.

“Saudara terdakwa sehat hari ini?,” tanya hakim.

“Mohon izin Yang Mulia, saya masih ada gangguan pencernaan sedikit dan flu, tapi saya siap menjalani sidang hari ini,” jelas Putri.

Dalam perkara ini. Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua bersama Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

Mereka didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.

Artikel Terkait