Putri Marino Menyesal Menikah, Gita Savitri Pilih Free Child
Lifestyle
).png)
Putri Marino tiba-tiba saja heboh akibat pernyatannya bahwa dirinya menyesal menikah di usia 25 tahun hingga akhirnya memiliki anak.
Peraih Piala Citra 2022 itu diketahui menikah dengan aktor Chicco Jerikho pada 3 Maret 2018 di Nusa Dua, Bali. Pernikahan mereka dikaruiani seorang putri bernama Surinala Carolina Jarumilind.
Aktris asal Bali itu meluapkan penyesalannya saat berbicara di podcast Denny Sumargo. Menurut Putri Marino, banyak mimpi yang seharusnya dia raih di industri film tapi terhambat setelah menikah dan punya anak.
Baca Juga: Putri Marino Ceritakan Pengalaman Pertama Bermain di Film The Big 4
"Titik terendah dalam hidupku. Mungkin adalah ketika aku menikah dan hamil. Aku sudah terbiasa bekerja, lalu tiba-tiba aku hamil dan menikah. Saat itu, aku memutuskan untuk hiatus," ungkap Putri Marino.
Putri Marino merasa dirinya di usia 25 tahun sedang mendapat banyak peran di industri film. Namun, tiba-tiba saja harus hiatus setelah menikah dan memiliki anak.
Dia pun iri melihat teman-teman seprofesinya yang mendapatkan peran-peran bagus di film.
Baca Juga: Putri Marino Menyesal Menikah dan Punya Anak, Ada Apa dengan Chicco Jerikho?
Selain itu, Putri Marino merasa takut jika para produser maupun sutradara sudah melupakan kiprahnya di industri.
"Aku ingin seperti teman-temanku, bekerja, berkarya, membuktikan kalau aku bisa menjadi aktris yang hebat. Aku iri melihat teman-temanku yang terus merilis film baru setiap bulan," tutur dia.
Gita Savitri Pilih Child Free
Berbeda dengan Putri Marino yang menyesal telah menikah di usia 25 tahun, selebgram Gita Savitri tak menyesal menikah namun dirinya dan suami sepakat untuk tak ingin memiliki anak atau dikenal dengan istilah child free.
Gita Savitri dan Paul Andre Partohap menikah pada 2018. Pasangan ini pernah merilis single bertajuk Seandainya (2017), Merindukanmu (2019) dan Memilihmu (2012).
Pemilik nama lengkap Gita Savitri Devi, kelahiran Palembang, 27 Juli 1992 itu mengungkapkan alas an dirinya dan suami memilih child free karena baginya memiliki anak bisa menjadi beban.
"Iya (pilih child free), buat gua (anak menjadi) beban. Buat lo (punya anak), kan, bukan (beban), (tapi) anugerah. Buat gua beban makanya gua nggak mau (punya anak). And there's nothing wrong with it (dan itu gak ada yang salah dengannya)," tutur Gita Savitri melakukan live Instagram bersama Paulus pada 8 Februari 2023.
Beberapa alasan yang membuat perempuan memilih child free, yakni:
1. Terpengaruh Masa Lalu
Masa lalu saat tumbuh bersama keluarga turut mempengaruhi keputusan child free. Kehidupan masa kecil punya peran penting saat membuat pilihan saat dewasa.
2. Masalah Lingkungan
Kampanya child free yang digaungkan juga terpengaruh dengan isu lingkungan atau over populasi di bumi.
Diketahui, jumlah manusia di bumi saat ini mencapai 8 miliar. Hal itu membuat bumi semakin rapuh sehingga kerusakan lingkungan menjadi-jadi.
3. Masalah Keuangan
Masalah keuangan juga jadi faktor seseorang memilih child free. Memiliki anak menjadi beban karena harus mengeluarkan biaya yang besar saat ini.
4. Ada Kekhawatiran Membesarkan Anak
Pasangan yang memilih child free juga ada yang merasa khawatir jika memiliki anak di tengah kondisi lingkungan sekarang yang tak bersahabat.
Sehingga mereka khawatir tak bisa membesarkan anak dengan standar yang baik.
5. Insting Perempuan
Perempuan memiliki insting mengenai apakah dirinya pantas memiliki anak atau tidak. Jika insting perempuan atau maternal instinc merasa tak perlu memiliki anak, maka akan ada keputusan besar untuk memilih child free.
6. Masalah Kesehatan
Pasangan yang memilih child free bisa karena di antara mereka punya masalah Kesehatan atau penyakit.
Hal itu tidak memungkinkan mereka untuk memiliki anak sehingga child free jadi pilihan.
7. Alasan Personal
Pasangan yang memilih child free bisa karena alasan personal, salah satunya mereka merasa nyaman dengan kondisi tidak memiliki anak.