Ramadan Sebentar Lagi, Waktunya untuk Melatih Rasa Solidaritas Sesama

Sosial Budaya

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:17 WIB
Ramadan Sebentar Lagi, Waktunya untuk Melatih Rasa Solidaritas Sesama
Ilustrasi. (Pixabay @Polifoto)

Sebentar lagi umat Islam menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan kurang lebih dua pekan ke depan. Selain berpuasa, umat muslim juga memperbanyak ibadah lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

rb-1

Umat Islam menjalankan kewajiban berpuasa sebagai ikhtiar membentuk pribadi bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran, Surat Al Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Baca Juga: 10 Amalan Sunah Ramadan dalam Kitab Syekh Nawawi Al-Bantani

rb-3

183. Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Ilustrasi. (Pixabay @mostafa_meraji)

Puasa sungguh penting bagi kehidupan orang beriman. Puasa juga menjadi salah satu ajaran di hampir semua agama dan kepercayaan untuk menahan hawa nafsu dan lain sebagainya.

Dikutip situs resmi Kementerian Agama, perintah berpuasa diturunkan pada bulan Sya‘ban tahun kedua Hijriyah. Saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru.

Baca Juga: Ridha Allah di Bulan Ramadan dan Cara Memperolehnya Menurut Prof Quraish Shihab

Dari sana bisa dipahami bahwa puasa sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.

Salah satu amalan Ramadan adalah bersikap pemurah atau dermawan. Sedekah dan kedermawanan sejatinya amalan yang tidak dibatasi ruang dan waktu, kapan saja dan di mana saja, ibadah ini bisa dilakukan kepada siapa saja, terutama yang membutuhkan.

Namun, sedekah di bulan Ramadan juga menjadi keutamaan. Rasulullah yang dikenal sangat dermawan juga digambarkan sebagai sosok yang lebih dermawan saat Ramadan. Dalam hadis dijelaskan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ

Dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhori)

Ilustrasi. (Pixabay @geralt)

Puasa melatih umat Islam untuk menjadi insan yang mampu berempati, merasakan derita sesamanya. Hal ini diharapkan melahirkan sikap ta'awun, yakni semangat saling menolong dan bekerja sama dengan orang lain secara tulus dan baik.

Orang yang kaya berbagi dengan saudaranya yang fakir dan miskin. Mereka yang berilmu, selayaknya bisa berbagai pengetahuan dengan orang lain. Dan orang yang sedang mendapat amanah kekuasaan, sudah seharusnya menyejahterakan masyarakatnya.

Puasa diharapkan menumbuhkan semangat solidaritas sosial yang merupakan hasil dari proses transendensi (hablum minallaah) yang mengejawantah dalam sifat kemanusiaan yang luhur (hablu minan-naas).

Kepedulian itu lahir dari panggilan iman dan ketauhidan yang kuat sehingga membentuk solidaritas sosial yang kuat, jernih, dan serba baik.

Tag Ramadan Puasa makna puasa makna ramadan

Terkini