Rano Karno Berziarah ke Makam KH. Buya Zayadi, Siapakah Sosok Tersebut?

Lifestyle

Jumat, 13 September 2024 | 00:00 WIB
Rano Karno Berziarah ke Makam KH. Buya Zayadi, Siapakah Sosok Tersebut?

FT News - Artis lawas dan mantan Gubernur Banten, Rano Karno, maju dalam bursa Pilkada Jakarta untuk mendampingi Pramono Anung.

rb-1

Pada hari Jumat (13/09) , ia melakukan ziarah ke makam seorang ulama yang bernama KH. Ahmad Zayadi Muhajir atau akrab disapa dengan KH. Buya Zayadi di Pondok Pesantren Az-Ziyadah. Namun, siapa sosok ulama ini?

Rano Karno saat berziarah ke makam KH. Ahmad Zayadi Muhajir. Foto: Vallentino/FT News

Baca Juga: Liverpool Buka Peluang ke Semifinal Liga Champions

rb-3

Pria tersebut merupakan ulama Betawi yang lahir pada tanggal 23 Desember 1918 di Kampung Tanah 80, Klender, Jakarta Timur. KH.

Buya Zayadi merupakan keturunan dari pasangan Betawi asli, yaitu H. Muhajir bin Ahmad Gojek bin Dato KH. Muhammad Sholeh bin Tinggal bin Syafiuddin dan Umi Anisah.

Jejak ulama di dalam keluarga Buya Zayadi juga berasal dari sang kakek buyut, yaitu KH. Muhammad Sholeh atau dikenal dengan. Ia adalah ulama Banten yang hijrah dan menetap di Kampung Tanah 80.

Baca Juga: Kanker Paru Urutan Ketiga: Kenali Sebab dan Cara Cegahnya!

Dalam mempelajari ilmu-ilmu Islam, Buya Zayadi berguru kepada KH. Muhammad Thohir dari Cipinang Muara dan KH. R. Mustaqiem dari Rawa Bening, Jatinegara.

Dengan dorongan para guru-gurunya, ia mendirikan salah satu pondok pesantren yang terkenal di Jakarta Timur, yaitu Az-Ziyadah di usianya yang ke-15.

Awalnya, pondok pesantren tersebut merupakan hanya sebuah masjid sederhana yang merupakan peninggalan dari sang kakek buyut. Saat itu, ia hanya memiliki 15 santri yang merupakan masyarakat sekitar Kampung Tanah Klender.

Pernikahannya yang Sangat Awet

KH. Ahmad Zayadi Muhajir. Foto: Vallentino/FT News

Pada usianya yang ke-20 tahun, KH. Muhammad Thohir menikahkannya dengan putri H. Kirom yang bernama Hj. Asmanih di tahun 1948.

Ia baru dapat melaksanakan ibadah haji bersama sang istri dan sembilan orang lainnya.

Meski tidak diberi karunia keturunan hingga akhir hayat sang istri pada 22 November 1986, Buya Zayadi tetap setia menemani Hj. Hj Asmanih hingga wafatnya.

Sepeninggalan istrinya, ia kembali menikah di usianya yang ke-68 dengan Siti Fatimah, putri dari KH. Hasbiyallah Klender yang merupakan teman sekampung dan sepengajiannya.

Berama Siti, ia dikaruniai empat orang putra, yaitu Muhajir, Sholahuddin, Ali Ridho, dan Imam Husnul Maab.

Buya Zayadi wafat pada tanggal 27 Maret 1994 di suianya yang ke-76.

Saat itu, ia sedang melakukan kegiatan di Gunung Jati dalam rangka kegiatan Ziarah Wali Songo yang rutin diadakan sejak tahun 1974.

Saat sedang melakukan sholat di Musholla Uswatun Hasanah yang berada di kaki Gunung Jati, ia menghembuskan napas terakhirnya.

Tag Lifestyle Headline Rano Karno Pramono Anung-Rano Karno KH. Buya Zayadi

Terkini