Soleh Solihun Kritik Mutasi Mendadak di Pemprov DKI, Wagub Rano Buka Suara
Komika Soleh Solihun mengkritik mutasi pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang dinilainya terlalu mendadak. Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno pun buka suara.
Rano membantah proses mutasi pegawai Pemprov DKI dilakukan mendadak. Ia menyebut prosesnya telah melalui tahapan yang panjang.
"Nggak mungkin mendadak. Prosesnya panjang," kata Rano yang akrab disapa Bang Doel, Selasa (25/11/2025).
Baca Juga: Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Berawal Bullying, Bang Doel: Usut Tuntas!
Rano menambahkan, selama dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjabat, baru kali ini Pemprov DKI melakukan rotasi pegawai.
Karena itu, ia menegaskan bahwa proses pelantikan yang berlangsung pada November 2025 bukan disiapkan dalam waktu singkat.
Kritik Soleh Solihun
Baca Juga: Resmi! Jakarta Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing
Sebelumnya, komika Soleh Solihun menyampaikan kritik melalui akun X-nya pada Kamis (20/11).
Ia menilai mutasi pegawai di lingkup Pemprov DKI terlalu mendadak. Karena pegawai baru mengetahui perpindahan mereka pada hari pelantikan.
Dalam unggahannya, Soleh Solihun meminta agar mutasi dilakukan dengan pemberitahuan lebih awal dan memberi waktu transisi.
"Dear Pak @pramonoanung, tolong perbaiki dong sistem rotasi pegawai di Pemprov DKI, terutama antar dinas. Tolong bilang kepada para kepala dinas, jangan mindahin pegawai h-1 pelantikan. Dan pegawai baru tahu dia dipindah kemana di hari H pelantikan," tulisnya.
Masa Transisi Satu Bulan
Komika Soleh Solihun. [Instagram]Soleh Solihun juga menilai perpindahan yang mendadak dapat menyulitkan pegawai untuk beradaptasi meskipun masih bekerja di bawah Pemprov DKI.
Ia menyarankan masa transisi selama satu bulan, wawancara di tempat baru, serta mempertimbangkan kompetensi dan rekam jejak pegawai sebelum dipindah.