FTNews – Tembusnya tim U-23 Indonesia sampai pada babak delapan besar Piala Asia U-23 bukan tanpa perjuangan. Mereka harus memberikan berbagai usaha dan kerja keras yang tinggi.
Bahkan rasa kecewa yang mereka miliki saat pertandingan pembuka melawan Qatar di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4), mereka sikapi dengan baik. Indonesia sempat merasakan kecurangan dari pertandingan itu.
Perlu diingat bahwa laga tersebut penuh dengan kontroversi. Indonesia berkali-kali merasakan kerugian yang mereka terima. Mulai dari bertaburan kartu merah yang tidak sepadan dengan tindakan.
Hingga tidak adilnya wasit dalam menangani permasalahan saat pertandingan. Namun, seluruh pemain berhasil menyikapi rasa kecewa tersebut dengan baik.
“Pertama lawan Qatar kita sedikit kecewa, bahkan sampai saat ini. Karena kita tahu sendiri, harusnya kita menang melawan mereka, tapi hasil berkata lain dan ya kita bisa lihat sendiri wasit seperti itu dan kemudian kita move on melawan Australia, Alhamdulillah kita bermain dengan baik dan mendapatkan tiga poin, tentunya itu akan memberikan semangat tersendiri buat kita fokus untuk melaju ke babak selanjutnya,” ujar Rizky Ridho kapten tim U-23.
Mentalitas Skuat Garuda
Awal pertemuan tersebut dapat membuat mentalitas pemain menurun karena perlakuan yang tidak mengenakan. Tetapi hebatnya para pemain memiliki semangat yang besar untuk meraih kemenangan. Bahkan target yang mereka miliki tidak sekedar lolos saja, melainkan memberikan permainan yang terbaik untuk Indonesia.
“Waktu lawan Yordania, saya dan teman-teman bertekad tidak ingin bermain imbang, kita harus menang, karena ini sangat berbahaya kalau kita hanya imbang, bisa-bisa malah kita kalah. Dan untuk pertandingan besok, semua pemain sudah siap untuk menampilkan yang terbaik, kita akan ikuti instruksi dari pelatih untuk pertandingan besok dan semoga kita bisa menang, dan lanjut sampai ke target kita yaitu lolos ke Olimpiade Paris 2024,” terangnya.
Saat menjumpai Yordania, Rizky dan kawan-kawan berhasil menumpas habis 4-1 dan membuat tim lolos masuk delapan besar. Kini mereka harus mematangkan kembali lebih baik lagi pada masa mendatang.
Mengingat bahwa tim asuhan Pelatih, Shin Tae-Yong harus melawan Korea Selatan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4). Setidaknya mereka harus bisa menerapkan permainan seperti melawan Yordania yang berani menekan pertahanan lawan berkali-kali tanpa ampun.
