Resep Sayur Lodeh Khas Jawa, Dipercaya Bisa Tolak Bala
Lifestyle
.png)
Sayur lodeh menjadi salah satu sayur sederhana yang sering dimasak oleh keluarga-keluarga di Jawa. Bahan-bahannya sangat mudah ditemukan dan murah. Ini menjadi salah satu alasan kenapa sayur lodeh banyak dimasak berbagai kalangan.
Walau menjadi salah satu sayur paling umum di Jawa, namun tidak banyak yang tahu bahwa sayur lodeh memiliki sejarah dan makna mendalam. Sayur bersantan ini diyakini masyarakat Jawa dapat menolak bala atau hal-hal buruk. Kok bisa?
Pada sejarahnya, kawasan Yogyakarta pernah terkena wabah pada 1931 silam. Dalam upaya mengusir wabah, Sultan Yogyakarta kala itu memerintahkan semua warganya untuk memasak sayur lodeh dan berdiam diri di rumah selama 49 hari. Setelah itu, wabah hilang begitu saja dari tanah Yogyakarta.
Baca Juga: Tips Masak Weekend: Hal Sederhana yang Harus Kamu Ingat Saat di Dapur
Ada juga yang mengaitkan sejarah sayur lodeh dengan meletusnya Gunung Merapi di tahun 1006. Di tengah bencana dan kesulitan memperoleh makanan, masyarakat membuat sayur yang terdiri dari tujuh bahan utama untuk dikonsumsi. Sayur itu lah yang kini dikenal sebagai sayur lodeh.
Sejarah lain mengaitkan sayur lodeh dengan keberadaan bangsa Portugis dan Spanyol di Indonesia. Pada abad 16-17, bangsa Portugis dan Spanyol yang ada di Indonesia, mulai menanam jagung dan kacang panjang. Masyarakat Indonesia kemudian berinovasi dengan mencampurkan dua sayur tersebut dengan santan, yang kemudian menjadi sayur lodeh.
Seperti sejarahnya yang kaya, sayur lodeh pun kaya akan isi karena beragam sayuran di dalamnya. Umumnya, sayur lodeh akan berisi potongan tempe, daun dan kulit melinjo, waluh, terong, kacang panjang dan kluwih.
Baca Juga: Hilangkan Dahaga dengan Es Kuwut Melon, Berikut Resepnya
Resep dan Cara Memasak Sayur Lodeh
Bahan utama:
- 150 gram nangka muda, potong-potong
- 1 buah terong ungu, potong-potong
- 100 gram labu siam, potong korek api
- 1 buah jagung manis, potong-potong
- 10 buah kacang panjang, potong-potong
- 1 papan tempe (sekitar 150–200 gram), potong dadu sedang
- 1 liter santan (bisa dari 1 butir kelapa atau 1 bungkus santan instan + air)
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, memarkan
- Garam dan gula secukupnya
- Kaldu bubuk (opsional)
Bumbu halus:
- 6 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri, sangrai
- 5 buah cabai merah keriting (bisa ditambah jika suka pedas)
- 1 sdt ketumbar
- Sedikit terasi (opsional)
Cara Memasak:
- Rebus nangka muda dan jagung hingga setengah empuk. Sisihkan.
- Tumis bumbu halus bersama daun salam dan lengkuas hingga harum dan matang.
- Masukkan santan ke dalam tumisan, aduk rata. Masak hingga mendidih sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
- Masukkan nangka dan jagung setengah empuk tadi bersama tempe, labu siam, terong, dan kacang panjang. Masak hingga semua sayuran empuk sesuai selera. Jika kamu suka, tempe boleh digoreng terlebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam sayur.
- Tambahkan garam, gula, dan kaldu bubuk jika suka sesuai selera.