Ribuan Surat Suara KPU Kota Bengkulu Dimusnahkan di Hadapan Wali Kota

FTNews - Sejumlah 3.200 lembar surat suara dibakar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu. Pemusnahan dilakukan lantaran surat suara tersebut rusak hasil penyortiran maupun surat suara yang berlebih.

Surat suara itu dibakar di depan kantor KPU Kota Bengkulu, sebelum kendaraan yang mengangkut logistik Pemilu 2024 menuju PPK di masing-masing kecamatan.

"Alhamdulillah tadi sudah kita saksikan bersama pemusnahan surat suara rusak dan berlebih dilanjutkan dengan pelepasan logistik pemilu 2024, Insya Allah pemilu di Kota Bengkulu berlangsung kondusif sampai pada penghitungan suara," ujar Pj Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi, Selasa (13/2).

Baca Juga: Bawaslu Kota Bengkulu Masih Temukan Laporan ASN Bagikan Bahan Kampanye di Kantor

Sejumlah pimpinan forkopimda Kota Bengkulu hadir dan menyaksikan langsung pemusnahan surat suara yang rusak tersebut, yakni Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi, Ketua KPU Kota Bengkulu Rayendra Pirsad, Kapolresta Bengkulu Kombes Deddy Nata, Dandim 0407/Kota Bengkulu, Kajari Bengkulu, perwakilan dari Pengadilan Negeri Bengkulu dan pihak Bawaslu Kota Bengkulu.

Ketua KPU Kota Bengkulu Rayendra Pirsad menjelaskan bahwa pemusnahan surat suara tersebut sudah sesuai dengan prosedur.

Sementara terkait pendistribusian logistik Pemilu, Rayendra menjelaskan semua kendaraan yang sudah dilepas diantar ke PPK kecamatan dan nanti akan transit di PPK sebentar sebelum menuju PPS.

Baca Juga: Pemprov Bengkulu Optimis Perbaikan Jalan Liku Sembilan yang Ambles Selesai Akhir Januari

"Paling lambat hari ini sudah sampai di TPS dan akan menginap di TPS. Sesuai dengan petunjuk, ketua KPPS dan anggota bertanggungjawab terhadap kotak suara dan nanti akan dibackup pihak kepolisian," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Bengkulu Kombes Deddy Nata mengatakan pihaknya mengerahkan 290 petugas dalam mengawal berlangsungnya pemilu di semua TPS se-Kota Bengkulu.

Namun anggota yang bertugas itu dipastikan tidak membawa senjata api melainkan hanya senjata pentungan dan borgol.

"Personel hanya dilengkapi pentungan dan borgol, tidak ada yang membawa senjata api," ujarnya.