Sejarah Cap Go Meh: Sempat Dirayakan Tertutup pada Zaman Dinasti Han

Perayaan Cap Go Meh tahun ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2025, tepat pada hari ke-15 di bulan pertama Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Cap Go Meh adalah perayaan yang menandai puncak dan penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien, yang berarti malam ke-15 (Cap = 15, Go = lima, Meh = malam). Dalam bahasa Mandarin, perayaan ini dikenal sebagai Yuan Xiao Jie atau Festival Lampion. Berikut sejarah dan makna Cap Go Meh:

1. Sejarah Cap Go Meh:

Baca Juga: Daftar Daerah di Indonesia yang Rayakan Cap Go Meh 2025 dengan Pawai dan Festival Budaya Tionghoa

- Asal-Usul: Perayaan Cap Go Meh diperkirakan sudah ada sejak 2.000 tahun lalu, bermula pada zaman Dinasti Han (206 SM - 220 M). Awalnya, Cap Go Meh dirayakan secara tertutup di kalangan istana untuk menyambut dewa dan roh leluhur.

ilustrasi perayaan cap go meh [instagram]

- Perkembangan: Setelah Dinasti Han berakhir, perayaan ini menjadi terbuka untuk umum. Masyarakat mulai menikmati pemandangan lampion yang indah. Kaisar Ming dari Han (58-75 M), seorang pendukung Buddhisme, juga berperan dalam mempopulerkan perayaan ini dengan menyalakan lentera di istananya, mengikuti kebiasaan para biksu Buddha.

- Penyebaran: Tradisi Cap Go Meh kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: 5 Tradisi Cap Go Meh Saat Perayaan Imlek 2025

2. Makna Cap Go Meh:

- Penutup Imlek: Cap Go Meh menandai berakhirnya seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

- Buang Sial: Bagi sebagian orang Tiongkok, Cap Go Meh dipercaya sebagai hari untuk membuang sial.

- Penghormatan Dewa: Dahulu, Cap Go Meh dimaknai sebagai upacara penghormatan kepada Dewa tertinggi Dinasti Han, Thai Yi yang dilakukan oleh Biksu Buddha dengan membawa lentera.

ilustrasi perayaan cap go meh [instagram]

- Harapan dan Penerangan: Lampion yang diterbangkan atau dinyalakan melambangkan harapan akan kedamaian, kesejahteraan, keberuntungan serta penerangan dalam kehidupan.

- Simbol Kekayaan: Lampion juga menjadi simbol kekayaan.

- Mengusir Roh Jahat: Tarian barongsai dan naga ditampilkan dengan maksud mengusir roh-roh jahat dan membawa keberuntungan.

Dalam perayaan Cap Go Meh, berbagai kegiatan umum dilakukan seperti pawai, pertunjukan barongsai, festival lampion dan berbagai pertunjukan seni dan budaya.