Sejarah Terulang Kembali! Indonesia Sabet Juara di All England

FTNews - Pebulu tangkis Tunggal Indonesia, Jonatan Christie berhasil meraih gelar juara pada ajang All England 2024.

Ajang yang mempertemukan final satu negara antara Jojo melawan Anthony Sinisuka Ginting itu, berlangsung di Birmingham, Inggris Minggu (17/3).

Pada gim pertama Jojo berhasil meraih kemenangan 21-15 dari Ginting.  Dalam permainan kali ini, Ginting sering kali melakukan eror dan menyebabkan kekalahan.

Baca Juga: MU Menang, Ten Hag Puji Alejandro Garnacho

Kemudian gim kedua skor tidak berbeda jauh seperti pertandingan awal, 21-14. Sehingga dengan dua gim tersebut, Jojo berhasil meraih medali emas dan menyabet gelar juara.

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie. (Foto: PBSI)

Hal ini juga merupakan gelar pertama Jojo pada juara turnamen BWF Super 1000.

Baca Juga: Timnas Basket Indonesia Siap Pertahankan Emas SEA Games

Pertemuan laga all Indonesian finals seperti ini merupakan kenangan yang sudah terjadi pada 30 tahun lalu.

Pada pertandingan tersebut mempertemukan Hariyanto Arbi memenangkan laga melawan rekan senegaranya, Ardy Bernardus Wiranata.

Pertandingan itu berlangsung pada tahun 1994 di laga klasik All England. Dan menariknya hal itu sebelumnya terjadi juga pada tahun 1993 saat Hariyanto Arbi dan Joko Supriyanto bertemu dalam laga final.

Tunggal Putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting . (Foto: PBSI)

Ini merupakan sebuah catatan sejarah yang kembali terjadi bagi Indonesia. Hal ini juga perjalanan yang sulit bagi mereka sampai pada final.

Sebelumnnya Jonatan harus menghadapi wakil India Lakshya Sen, di semi final dalam rubber game.

Pertandingan yang cukup menegangkan tersebut mengakhiri skor 21-12, 10-21, 21-15. Dalam hal laga tersebut Jojo hampir terjatuh pada kesalahan yang sama seperti Franch Open 2024.

Namun ia berhasil mengevaluasi pertandingan gim keduanya. Dan membuahkan hasil untuk merebut tiket bertemu Ginting.

Anthony Sinisuka Ginting , saat semi final melawan perwakilan Prancis. (Foto: PBSI)

Bahkan, hal yang lebih mengerikan Ginting rasakan sebelumnya pada partai semi final melawan wakil Prancis, Christo Popov.

Pada laga tersebut ia harus bertanding hingga 1 jam 15 menit dengan melawati rubber game. Awal gim skor mereka hanya berbeda tipis, tetapi langkah ginting dalam pertandingan berhasil membuahkan kemenangan.

Walaupun sempat kalah pada gim awal, ia berhasil yakin laga selanjutnya. Dengan menutup tiga gim tersebut skor yang cukup telak 19-21, 21-5, 21-11.