Sejarah Tradisi Bagi-Bagi Angpao Saat Imlek, Pertama Kali Zaman Dinasti Tang
Lifestyle

Tradisi bagi-bagi angpao atau amplop merah saat perayaan Tahun Baru Imlek telah menjadi salah satu kebiasaan yang paling dinanti oleh masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia.
Tradisi ini tidak hanya melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan, tetapi juga memiliki makna yang dalam pada konteks budaya Tionghoa.
Pemberian angpao pertama kali dimulai pada zaman dinasti Tang (618–907 M), yang mana angpao awalnya berupa uang logam yang dimasukkan dalam kantong merah. Uang logam tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Baca Juga: Ahok Ucapkan Selamat Imlek: Semoga Setiap Tahun Selalu Ada Rezeki
Pada zaman itu, pemberian angpao biasanya dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak atau kepada orang yang lebih muda, dengan harapan agar mereka diberkahi dengan umur panjang dan kebahagiaan.
Namun, seiring berjalannya waktu, angpao mulai berisi uang kertas dan amplop merah menjadi simbol keberuntungan, kebahagiaan serta harapan yang baik untuk tahun yang baru.
Dalam budaya Tionghoa, warna merah dianggap sebagai warna yang membawa keberuntungan dan mengusir nasib buruk, sehingga amplop merah menjadi pilihan utama untuk memberikan angpao.
Baca Juga: Meraup Berkah Tahun Ular Kayu, Pembeli Serbu Kawasan Pasar Lama Beli Pernak-pernik Imlek
Tradisi ini juga memiliki makna sosial yang penting. Selain untuk anggota keluarga, angpao juga diberikan kepada teman, kolega atau bahkan orang yang kurang mampu, sebagai tanda perhatian dan kasih sayang.
Pemberian angpao diharapkan dapat mempererat hubungan sosial dan memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas.
Bagi generasi muda, angpao juga dianggap sebagai simbol pengakuan dan harapan dari orang yang lebih tua. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya sekadar pemberian uang, tetapi juga sebagai bentuk pengajaran nilai-nilai budaya, menghormati orang tua, dan menjaga keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat.
Seiring berkembangnya zaman, tradisi angpao kini juga diperkenalkan dalam bentuk yang lebih modern, seperti melalui transfer uang digital atau pemberian angpao dalam bentuk barang. Meskipun demikian, makna dari tradisi ini tetap sama yakni berbagi kebahagiaan, keberuntungan dan menguatkan ikatan sosial antar sesama.
Dengan demikian, pemberian angpao saat Imlek bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang berbagi kasih, harapan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.