Sektor Pertanian Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2025
Ekonomi Bisnis

Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan sektor pertanian jadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025.
Ia menyampaikan pada Triwulan I 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat hanya 4,87 persen. Menariknya, sektor pertanian tumbuh signifikan mencapai 10,45 persen menjadi yang tertinggi pertama dalam sejarah.
“Pertumbuhan ekonomi 4,87 persen dan nampaknya menekankan itu sektor-sektor yang langsung terkena ancaman global,” kata Febrio dalam diskusi Double Check di Jakarta, Sabtu 28 Juni 2025.
Baca Juga: Dapat Restu Prabowo dan Jokowi, Bobby Nasution Optimis Menang Pilgub Sumut 2024
Sektor Pertanian Tumbuh 10,45 Persen
Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu. [Berita FT]
“Tetapi yang sangat menarik dan harusnya ini sering kita bahas, sektor pertanian tumbuh mencapai 10,45 persen, sepanjang sejarah belum pernah,” sambungnya.
Baca Juga: Indonesia-Peru Dukung Kemerdekaan Negara Palestina, Ini Kata Prabowo
Dibandingkan dalam 10 tahun terakhir, lanjut Febrio mengatakan sektor ekonomi selalu negatif, berbeda dengan tahun ini yang melonjak hingga 10,45 persen.
"Bahkan kalau lihat 10 tahun terakhir bukan hanya tumbuhnya rendah tumbuhnya selalu negatif, makanya sering kita impor beras, impor jagung," kata Febrio.
Apa Penyebab Kenaikan Sektor Pertanian
Diskusi double check 'Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi Rakyat?'. [Berita FT]
Lalu apa penyebab sektor pertanian bisa begitu produktif? Febrio menjelaskan salah satunya adalah pemangkasan peraturan.
“Apa yang terjadi pada Triwulan I 2025, banyak sekali peraturan tentang penyaluran pupuk, 145 peraturan dipotong ditebas habis jadi satu Perpres,” katanya.
“Akhirnya yang terjadi penyaluran pupuk di masa tanam di masa panen itu menghasilkan produksi pertanian kita khususnya beras itu meningkat lebih dari 15 persen di banding tahun lalu, Itu yang membuat pertanian kita menjadi tumpuan di tahun 2025,” tukasnya.
DPP Gerakan Milenial Pecinta Tanah Air atau Gempita kembali menggelar diskusi Double Check bersama dengan Kantor Komunikasi Kepresidenan) di Jakarta, Sabtu (27/6/2025).
Diskusi kali ini membahas stimulus ekonomi di era Presiden Prabowo Subianto dengan tema 'Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi Rakyat?'.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua DPP Gempita Alfonso FP dan narasumber yakni anggota Dewan Ekonomi Nasional Prof Arief Anshari Yusuf, Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu.
Kemudian, Fithra Faisal Hastiadi sebagai Tenaga Ahli Utama Bidang Ekonomi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI. Diskusi dipandu oleh Wakil Ketua DPP Gempta Roso Daras. Acara Double Check juga disiarkan secara live streaming di kanal Youtube FT News.