Daerah

Sempat Antre Panjang, Pelayanan Lintas Ketapang – Gilimanuk Berjalan Normal

27 Juli 2025 | 23:15 WIB
Sempat Antre Panjang, Pelayanan Lintas Ketapang – Gilimanuk Berjalan Normal
Penampakan Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (27/7/2025)/Foto: tangkap layar TikTok Polsek Gilimanuk

Pelayanan penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk berjalan normal. Setidaknya terlihat dari kondisi Pelabuhan Gilimanuk yang dipantau pada malam hari, normal. Tidak ada penumpukan atau antrean Panjang kendaraan yang akan menyebarang.

rb-1

Sementara sebelumnya, Sabtu, dikabarkan, terjadi antrean di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Kala itu tercatat 27 kapal beroperasi, terdiri dari 19 kapal di Dermaga MB I-IV, 7 kapal di Dermaga LCM dan 1 kapal perbantuan di Dermaga Bulusan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

rb-3

“Kami tegaskan bahwa pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Ketapang tidak berhenti. Kami tetap menjalankan operasional dengan prioritas utama pada keselamatan pelayaran, baik bagi penumpang maupun kapal,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, dilansir InfoPublik.

Pemeriksaan Ketat pada Kapal-Kapal Jenis LCT yang Beroperasi di LCM Ketapang Banyuwangi

Kondisi Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi/Foto: KemehubKondisi Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi/Foto: Kemehub

Pascamusibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Ditjen Hubla telah mengecek seluruh aspek teknis terhadap kapal-kapal jenis LCT yang beroperasi di Dermaga LCM Ketapang Banyuwangi. “Pemeriksaan kami lakukan ketat, tidak ada kompromi dalam hal kelaikan kapal. Komitmen kami adalah untuk memastikan seluruh unsur keselamatan ditaati sepenuhnya,” lanjut Masyhud.

Kapasitas maksimal kapal LCT yang hanya 300 ton sehingga membatasi muatan maksimal setiap kapal hanya 6 truk tronton. Sementara jumlah kendaraan yang ingin menyeberang ke Bali maupun wilayah timur seperti NTB dan NTT cukup tinggi. Hal ini turut menjadi pemicu antrean kendaraan di area pelabuhan.

Kemacetan Dipicu Penutupan Ruas Jalur Gumitir-Jember

Selain itu, kemacetan yang terjadi sejak 17 Juli 2025 juga dipicu oleh penutupan ruas Jalur Gumitir – jalur utama penghubung Banyuwangi dan Jember – yang saat ini sedang diperbaiki secara menyeluruh. Penutupan jalur tersebut menyebabkan pengalihan arus kendaraan logistik menuju akses lain yang bermuara ke Pelabuhan Ketapang. Tentunya hal ini menambah beban lalu lintas di kawasan sekitar pelabuhan.

Menanggapi situasi tersebut, Ditjen Hubla mengimbau kepada seluruh pengguna jasa dan pengemudi logistik untuk selalu memperbarui informasi kondisi jalan menuju pelabuhan. Selain itu, para pengguna jasa pelabuhan agar mengikuti pengaturan lalu lintas dari petugas kepolisian dan petugas di lapangan.

Meski adanya ketidaknyamanan yang dirasakan para pengguna jasa, diharapkan pengertian masyarakat bahwa keselamatan pelayaran dan kepadatan jalur darat adalah dua hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Masyarakat dihimbau untuk memantau informasi kondisi jalan secara berkala serta mematuhi aturan di lapangan agar perjalanan tetap aman dan efisien.

Aktivitas Bongkar Muat di Dermaga Berjalan Lancar

Adapun data terakhir menunjukkan bahwa aktivitas bongkar muat di semua dermaga masih berlangsung lancar dengan muatan yang didominasi oleh kendaraan barang atau logistik. Sebanyak 27 kapal telah dioperasikan untuk melayani lintasan LCM Ketapang-Gilimanuk dengan pola dan trayek yang terencana baik serta optimal. Cuaca berdasarkan data BMKG juga mendukung, dengan kondisi berawan dan gelombang 0,2–0,8 m.

Ditjen Hubla Kemenhub telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mendukung percepatan layanan penyeberangan rute Ketapang–Gilimanuk. Langkah-langkah tersebut mencakup penambahan armada kapal yang saat ini telah mulai beroperasi, dan rencana penambahan kapal lainnya akan terus diupayakan guna memastikan kebutuhan penyeberangan di lintas Ketapang–Gilimanuk dapat terpenuhi secara optimal.***

Tag Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk

Terkait