Sengketa Harta Rp1 Triliun, Tante Sindir Gaya Flexing Indra Priawan dan Nikita Willy

Kasus sengketa harta yang melibatkan keluarga besar Indra Priawan, suami dari artis Nikita Willy, kembali menjadi sorotan publik.

Psikolog sekaligus tante Indra, Mintarsih, menegaskan bahwa konflik terkait penggelapan saham dan gaji dalam keluarga besarnya belum menemukan titik akhir.

Menurut Mintarsih, ia memiliki saham sebesar 20,7 persen yang hingga kini diduga digelapkan, serta gaji selama 13 tahun yang tak pernah ia terima.

Baca Juga: Suami Idaman, Indra Priawan Nangis Saat Bahas Tanggung Jawab Sebagai Ayah

"Jangankan hak, dividen saja nggak pernah dibayar sejak tahun 1972 tidak pernah dibayar, bisa bayangkan berapa puluh tahun," ujar Mintarsih seperti dikutip dari kanal YouTube Indosiar.

Sebut Gajinya Diminta Kembali

Baca Juga: Potret Dwi Hartono dan Istri Flexing ke Luar Negeri, Kini Jadi Otak Pelaku Pembunuh Kacab BRI

Mintarsih mengungkap bahwa dirinya bekerja selama bertahun-tahun tanpa menerima gaji layak. Ironisnya, seluruh upah yang sempat diterima justru diminta kembali melalui putusan pengadilan.

"Lucu putusan pengadilan. Seluruh gaji yang pernah dibayar diminta kembali. Ada nggak cara begitu? Lalu yang harus membayar siapa? Saya dan semua anak saya," ungkapnya kecewa.

"Gini ya kita juga harus melihat apakah keluarga itu sebagai keluarga atau uang di atas segalanya," tambah Mintarsih.

Mintarsih dan Indra Priawan (YouTube Indosiar)

Mintarsih menyebut Indra Priawan termasuk dalam empat orang yang dilaporkannya ke pihak berwajib.

Namun hingga kini, status Indra masih sebagai terlapor di Bareskrim Polri, dan belum mendapat tindak lanjut yang jelas.

Mintarsih menduga Indra turut menikmati hak atas saham dan gaji yang belum dibayarkan oleh perusahaan keluarga, dengan nilai mencapai sekitar Rp1 triliun.

Sentil Gaya Hidup Mewah Indra Priawan dan Nikita Willy

Mintarsih pun menyinggung gaya hidup mewah Indra dan sang istri Nikita Willy yang kerap flexing di tengah proses hukum yang belum selesai.

"Sekarang kita lihat di Bareskrim ini (kasus) belum berlanjut. Mungkin mereka merasa bahwa di atas angin," kata Mintarsih.

"Apakah ini yang menyebabkan bahwa Indra dan istrinya itu berani flexing karena dianggap dia tetap hebat. Karena kan uangnya cukup, uang kan tanda kehebatan dalam arti kata uang bisa dipakai untuk membayar kan," sindirnya.

Saat ini, Mintarsih tengah mengajukan Peninjauan Kembali (PK) setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Blue Bird.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ia diminta membayar Rp100 miliar serta mengembalikan Rp40 miliar gaji yang diterimanya.

Mintarsih menilai putusan itu tidak masuk akal dan bertekad melanjutkan perjuangan hukumnya hingga mendapatkan keadilan.