Lifestyle

Sepak Terjang Joko Anwar, Anak Pinggiran Kota Medan yang Sukses di Dunia Perfilman Tanah Air

26 Juli 2025 | 11:05 WIB
Sepak Terjang Joko Anwar, Anak Pinggiran Kota Medan yang Sukses di Dunia Perfilman Tanah Air
Joko Anwar anak pendayuh becak dan besar di pinggiran Kota Medan yang berhasil tembus dunia perfilman tanah air. [Instagram]

Nama Joko Anwar tentu tak asing lagi di dunia perfilman tanah air.

rb-1

Selain sutradara, penulis skenario, produser film, Joko Anwar juga seorang aktor tenar asal Indonesia.

Sejumlah film meraih kesuksesan lewat tangan dinginnya. Dan sejumlah prestasi membanggakan telah ditorehkannya.

Baca Juga: Ringgo Agus Rahman Ikut Pantau Perkembangan Kasus Ganggan Gagal Ginjal

rb-3

Bahkan, nama Joko Anwar kini masuk dalam deretan sutradara ternama tanah air.

Namun siapa sangka Joko Anwar ternyata seorang pria yang terlahir dan besar di Amplas salah satu daerah yang berada di pinggiran Kota Medan.

Baca Juga: Dua Aktor Preman Pensiun Ketangkap Narkoba!

Hidup di kawasan tinggal yang penuh dengan bentuk premanisme dan kriminalitas yang tinggi justru mampu menempa mentalnya untuk melakoni sesuatu hal di luar prediksi.

Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga Joko Anwar seakan berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa kemiskinan tak menghalangi seseorang untuk bisa berkarya.

Ya, sebelum terjun di dunia perfilman Joko Anwar ternyata pernah menekuni dunia jurnalis sebagai seorang wartawan di media ternama The Jakarta Post.

Mau tau kan bagaimana sepak terjang dan perjalanan karirnya? Yuk simak ulasan lengkapnya!

Joko Anwar pertama kali terjun ke dunia produksi film sebagai penulis skenario untuk film Arisan pada 2003 silam.

Beberapa judul film garapan Joko Anwar yang populer hingga mendapat pujian internasional antara lain Pengabdi Setan (2017), Perempuan Tanah Jaman (2019), dan Siksa Kubur (2024).

Anak Pemdayuh Becak yang Besar di Wilayah 'Keras' dan Penuh Tekanan

Joko Anwar sutradara tenar yang besar di tengah keluarga dengan keterbatasan finansial. [Instagram]Joko Anwar sutradara tenar yang besar di tengah keluarga dengan keterbatasan finansial. [Instagram]

Joko Anwar lahir pada tanggal 3 Januari 1976 di daerah Amplas, pinggiran kota Medan. Daerah ini dulunya dikenal dengan tingkat kriminalitas dan premanisme yang tinggi.

Ayahnya bekerja sebagai pendayuh becak, kemudian beralih profesi menjadi tukang di bengkel, sementara ibunya berjualan kain di pasar.

Joko merupakan anak bungsu yang memiliki satu kakak perempuan dan laki-laki.

Joko diketahui memeluk agama Islam. Namun, ia pernah dikira pindah agama setelah memerankan karakter pastor yang memimpin misa di gereja dalam film Ave Maryam (2018).

Dilansir dari channel YouTube TS Media, sejak usia lima tahun, Joko gemar menonton film-film kungfu dan horor.

Ia bahkan sering menonton film secara sembunyi-sembunyi melalui lubang ventilasi di luar bioskop ketika tidak punya uang.

Ayah dan ibunya tidak pernah memberi uang untuk membeli tiket nonton bioskop karena alasan finansial.

Joko tumbuh di tempat tinggal yang kurang baik, di mana banyak anak-anak seusianya yang tidak bersekolah dan berani melakukan tindak kriminal.

Karena itu, Joko menjadikan menonton film di bioskop sebagai pelariannya dari lingkungan sosial yang tidak sehat.

Kedua orang tua Joko tidak mampu menyekolahkannya ke TK, sehingga ia baru mengenyam pendidikan di usia 6 tahun di SD Negeri nomor 060823/100.

Ketika duduk di bangku SMP, ia menulis dan menyutradarai pertunjukan drama yang diadaptasi dari drama Merchant of Venice karya William Shakespeare untuk acara 17 Agustus-an di sekolah.

Joko kemudian melanjutkan pendidikan di SMA 1 Medan. Saat naik ke kelas 2 SMA, ia terpilih menjadi salah satu siswa berprestasi yang dikirim ke Amerika untuk program pertukaran pelajar.

Di Amerika, Joko berkesempatan untuk belajar di Wheeling Park High School, West Virginia, Amerika Serikat.

Joko menempuh pendidikan perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Penerbangan.

Awalnya, Joko ingin melanjutkan pendidikan di bidang yang berhubungan dengan minatnya, yaitu film.

Namun, kedua orang tuanya tidak mampu menyekolahkannya ke sekolah film seperti Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Perjalanan Karier dan Biodata Joko Anwar

Sutradara, aktor, penulis skenario dan juga produser film Joko Anwar. [Instagram]Sutradara, aktor, penulis skenario dan juga produser film Joko Anwar. [Instagram]

Kendati tak bisa kuliah di IKJ, dirinya sadar diri dan tetap melanjutkan bangku kuliahnya di kampus negeri ITB.

Setelah lulus kuliah pada tahun 1999, Joko bekerja di The Jakarta Post sebagai wartawan, kemudian merambah menjadi pengulas dan kritikus film.

Pada suatu kesempatan, ia mewawancarai Nia Dinata, seorang sutradara wanita Indonesia yang cukup ternama.

Terkesan dengan bakat terpendam yang dimiliki oleh Joko, Nia Dinata mengajaknya untuk menulis proyek film berjudul Arisan! (2003).

Sukses dengan karya pertamanya di industri film, Joko termotivasi untuk menyutradarai film pertama buatannya sendiri yang bertajuk Janji Joni (1998).

Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata ini kembali meraih kesuksesan.

Seorang produser Indonesia, Garin Nugroho, mengatakan bahwa Joko memiliki gaya bercerita yang inovatif.

Pada tahun 2007, Joko menulis dan menyutradarai Kala, sebuah film yang dinobatkan sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para kritikus internasional.

Selain untuk disutradarai sendiri, Joko juga menulis skenario untuk sutradara lain, seperti film komedi Quickie Express (2007) yang ditulis untuk Dimas Djayadiningrat, dan Jakarta Undercover (2007) yang ditulis untuk Lance Laggong.

Selanjutnya, Joko merilis film berjudul Pintu Terlarang (2009) yang menuai banyak pujian dari para kritikus lokal dan internasional.

Film tersebut digadang-gadang sebagai film berkualitas tinggi dan menawarkan sesuatu yang berbeda. Karya semacam ini jarang dicoba oleh produser film lain.

Pada tahun 2015, Joko kembali merilis drama thriller berjudul A Copy of My Mind yang diikutsertakan dalam Venice Film Festival dan Toronto International Film Festival.

Film tersebut juga diikutkan dalam ajang penghargaan lokal Festival Film Indonesia 2015 dan memenangkan 3 Piala Citra.

Pada tahun 2017, Joko memproduksi versi remake dari film horor Pengabdi Setan yang pernah dibuat pada 1980 lalu.

Pengabdi Setan garapan Joko berhasil menjadi film Indonesia terlaris pada tahun penayangannya dan disebut-sebut sebagai standar baru bagi film horor Indonesia.

Pada tahun 2019, Joko merilis film bertemakan pahlawan super berjudul Gundala, yang diadaptasi dari karakter pahlawan super Indonesia karya Harya Suraminata.

Berikut Biodata Joko Anwar

Ilustrasi sutradara ternama tanah air, Joko Anwar.  [Instagram]Ilustrasi sutradara ternama tanah air, Joko Anwar. [Instagram]

Nama lengkap: Joko Anwar

Nama panggilan: Joko

Tempat, tanggal lahir: Medan, 3 Januari 1976

Zodiak: Capricorn

Agama: Islam

Tinggi badan: 181 cm

Media sosial: @jokoanwar (Instagram)

Pendidikan: Institut Teknologi Bandung, jurusan Teknik Penerbangan

Berikut daftar filmografi yang pernah melibatkan Joko Anwar:

Legenda Kelam Malin Kundang salah satu film layar lebar garapan Joko Anwar. [Instagram]Legenda Kelam Malin Kundang salah satu film layar lebar garapan Joko Anwar. [Instagram]

Film (sebagai penulis, sutradara, dan produser):

[2003] Biola Tak Berdawai

[2003] Arisan!

[2005] Janji Joni

[2007] Jakarta Undercover

[2007] Kala

[2007] Quickie Express

[2008] fiksi.

[2009] Pintu Terlarang

[2011] Belkibolang

[2011] Catatan (Harian) Si Boy

[2012] Modus Anomali

[2016] A Copy of My Mind

[2017] Stip & Pensil

[2017] Pengabdi Setan

[2019] Orang Kaya Baru

[2019] Gundala

[2019] Perempuan Tanah Jahanam

[2019] Ratu Ilmu Hitam

[2021] A World Without

[2022] Pengabdi Setan 2: Communion

[2022] Sri Asih

[2023] Virgo and the Sparklings

[2024] Siksa Kubur

[2024] Sorop

[2025] The Siege at Thorn High / Pengepungan di Bukit Duri

[2025] Legenda Kelam Malin Kundang

[2026] Ghost in The Cell

[TBA] Pengabdi Setan 3 / PS: O

[TBA] Gundala Putra Petir / Gundala 2

[TBA] Fritzchen

[TBA] Eksekutor

Film pendek (sebagai penulis dan sutradara):

[2003] Joni Be Brave

[2012] Durable Love

[2012] Suncatchers

[2012] Grave Torture

[2012] Fresh to Move On

[2013] The New Found

[2016] Jenny

[2016] Jangan Kedip

[2017] Jalanin Aja

[2020] Kelompok Tidak Belajar

Serial televisi (sebagai penulis dan sutradara):

[2015] Halfworlds

[2018] Folklore

Serial web (sebagai produser)

[2023—2024] Tira

[2024] Joko Anwar's Nightmares and Daydreams

Acara televisi:

[2004] Ajang Ajeng

Teater:

[2010] Onrop! Musikal

Tag Aktor Produser Joko Anwar Amplas Anak Medan Penulis Skenario Sutradara Tenar Anak Pendayuh Becak