Jawa Barat

Siapa Kamila? Identitasnya Dipakai untuk Kirim Pesan Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok

24 Desember 2025 | 16:30 WIB
Siapa Kamila? Identitasnya Dipakai untuk Kirim Pesan Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok
Ilustrasi polisi menetapkan tersangka penyebar teror di 10 sekolah Depok. [Ist]

Depok digegerkan dengan teror bom yang ditujukan kepada 10 sekolah di wilayah Kota Depok melalui pesan surat elektronik atau email. Ancaman tersebut beredar luas pada Selasa (23/12/2025) dan memicu kepanikan di kalangan pihak sekolah serta orang tua murid.

rb-1

Aparat kepolisian langsung turun tangan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan Tim Gegana dan Penjinak Bom (Jibom). Penyisiran dilakukan secara menyeluruh di lingkungan sekolah yang menjadi sasaran ancaman.

Dalam proses pengamanan, polisi melakukan penyisiran mulai dari ruang kelas, ruang guru, hingga titik-titik yang dianggap rawan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan atau bahan berbahaya di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Heboh 10 Sekolah di Depok Diteror Ancaman Bom, Gegana Turun Tangan

rb-3

Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi memastikan bahwa pengirim email teror bom tersebut telah diperiksa oleh penyidik. Kepastian itu disampaikan saat dirinya dikonfirmasi awak media pada Rabu (24/12/2025).

“Iya, sudah. Sudah diperiksa,” ujar Made Budi. Namun, kepolisian belum mengungkap hasil pemeriksaan awal secara detail.

Baca Juga: Daftar 10 Sekolah di Depok Diteror Ancaman Bom, Polisi Pastikan Situasi Aman

Menurut Made Budi, pengirim ancaman diketahui menggunakan identitas bernama Kamila saat mengirimkan email berisi teror. Polisi masih mendalami apakah identitas tersebut benar milik pelaku atau merupakan hasil penyalahgunaan identitas.

“Saya pastikan dulu ke penyidik,” katanya singkat.

Ilustrasi - Tim Gegana Polri saat meninjau sekolah yang mendapat ancaman bom.Ilustrasi - Tim Gegana Polri saat meninjau sekolah yang mendapat ancaman bom.

Hingga kini, belum dapat dipastikan apakah yang bersangkutan mengakui perbuatannya atau justru menjadi korban peretasan. Motif di balik pengiriman teror juga belum diketahui.

Dari penelusuran awal, email ancaman tersebut berisi teror kekerasan terhadap lingkungan sekolah dengan bahasa yang kasar dan ejaan yang disamarkan. Pengirim juga menyampaikan keluhan pribadi serta mengaku memiliki dendam terhadap dunia pendidikan di Depok.

Dalam email tersebut, pengirim mencantumkan identitas pribadi, latar belakang pendidikan, hingga alamat, serta mengklaim siap bertanggung jawab atas ancaman yang disampaikan. Polisi kini mendalami kebenaran klaim tersebut dan motif di balik pengiriman email.

Ilustrasi - BomIlustrasi - Bom

AKP Made Budi menegaskan bahwa ancaman terhadap keselamatan publik merupakan tindak pidana serius. Ia mengimbau masyarakat, pihak sekolah, dan orang tua murid untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing informasi yang belum terverifikasi.

Polisi memastikan seluruh sekolah yang menerima ancaman saat ini berada dalam kondisi aman dan terkendali.

“Kami minta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada kepolisian,” tegas Budi.

Tag Depok Teror Bom Bom