Siapa Sayed Adnan? Heboh Gambarnya di Kaos Gubernur Aceh Mualem
Nama Sayed Adnan mendadak menjadi perbincangan publik setelah fotonya terpampang jelas di kaos yang dikenakan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Busana tersebut terlihat saat Mualem meninjau langsung lokasi banjir bandang di Aceh Tenggara, sehingga menarik perhatian masyarakat luas.
Sorotan terhadap Sayed Adnan muncul ketika Gubernur Aceh tiba di Bandara Alas Leuser pada Sabtu (20/12/2025). Kaos hitam yang dipakai Mualem menampilkan potret tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu, lengkap dengan tulisan “Gubernur GAM” di bagian bawah.
Kemunculan gambar Sayed Adnan di pakaian orang nomor satu di Aceh tersebut memicu beragam reaksi. Banyak pihak menilai momen itu membuat sosok Sayed Adnan kembali dibahas dalam konteks politik dan sejarah Aceh.
Baca Juga: Profil dan Harta Kekayaan Erni Ariyanti Sitorus, Ketua DPRD Sumut Setuju Ambil 4 Pulau Aceh
Profil Asyed Adnan
Gubernur Aceh Mualem. [instagram @muzakirmanaf1964)Sayed Adnan diketahui merupakan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kelompok yang oleh pemerintah Indonesia dipandang sebagai gerakan separatis. GAM terlibat konflik panjang dengan pemerintah Indonesia sejak 1976 hingga berakhir melalui perjanjian damai pada 2005.
Konflik bersenjata di Aceh tersebut diperkirakan menelan lebih dari 15.000 korban jiwa dari berbagai kalangan. Situasi itu meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah sosial dan politik Aceh selama hampir tiga dekade.
Baca Juga: Gubernur Aceh yang Juga Mantan Panglima GAM Pastikan Pertahankan 4 Pulau Dicaplok Sumut
Sayed Adnan bukanlah figur biasa dalam struktur GAM. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur GAM wilayah Pase, salah satu wilayah penting dalam peta kekuatan organisasi tersebut.
Dalam narasi internal GAM, nama Sayed Adnan kerap disebut sebagai simbol perjuangan dan perlawanan terhadap pemerintah pusat. Wajah atau namanya bahkan sering digunakan pada atribut seperti kaos, spanduk, dan perlengkapan lain yang beredar di kalangan simpatisan.
Meski demikian, informasi detail mengenai latar belakang pribadi, peran militer, serta aktivitas hariannya tidak banyak terdokumentasi secara terbuka. Kondisi konflik bersenjata membuat banyak tokoh GAM, termasuk Sayed Adnan, beroperasi secara tertutup dan minim publikasi.
Sayed Adnan diketahui meninggal dunia pada 16 Januari 2004 di Buket Seuntang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, sebelum tercapainya Perjanjian Helsinki. Hingga kini, tidak diketahui adanya hubungan pribadi secara langsung antara Muzakir Manaf alias Mualem—yang juga merupakan mantan Panglima GAM—dengan Sayed Adnan.
Sekilas tentang GAM
Bendera GAM. [wikipedia]GAM merupakan organisasi yang dipimpin oleh Hasan di Tiro dan aktif melakukan operasi sejak 4 Desember 1976 hingga 15 Agustus 2005. Wilayah operasinya mencakup kawasan perkotaan, pegunungan, dan hutan di Aceh dengan ideologi nasionalisme Aceh yang dipadukan dengan unsur Islamisme.
Dalam perjalanan konfliknya, GAM diketahui memiliki hubungan dengan pihak luar, termasuk Libya, sementara lawan utamanya adalah Pemerintah Indonesia hingga tercapainya perdamaian pada 2005. Konflik bersenjata ini dikenal luas sebagai Pemberontakan di Aceh dan menjadi salah satu konflik internal terpanjang dalam sejarah Indonesia.
Setelah penandatanganan perjanjian damai Helsinki pada 2005, GAM secara resmi melepaskan niat separatisnya dan membubarkan sayap bersenjatanya. Organisasi tersebut kemudian bertransformasi menjadi Komite Peralihan Aceh (KPA), meski sebelumnya pemerintah Indonesia menyebut GAM sebagai Gerakan Pengacau Keamanan Aceh.
Konflik di Aceh sendiri dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari penganiayaan historis hingga perbedaan pandangan mengenai penerapan hukum Islam. Selain itu, ketidakpuasan terhadap pembagian hasil sumber daya alam serta meningkatnya jumlah pendatang dari Jawa turut memperkeruh situasi dan memperpanjang konflik.