Siapa Rosyida Vignesvari? Istri Kedua Yai Mim Santai Hadapi Nurul Sahara

Di tengah riuhnya pemberitaan soal konflik antara Imam Muslimin alias Yai Mim dan Nurul Sahara, muncul satu sosok yang justru menarik perhatian karena ketenangannya: Rosyida Vignesvari, istri kedua Yai Mim.
Tanpa banyak bicara di depan publik, Rosyida tetap mendampingi suaminya dengan penuh kesabaran di tengah sorotan dan tekanan sosial yang begitu besar.
Awal Konflik yang Jadi Viral
Rosyida Vignesvari, istri kedua Yai Mim (Facebook Rvi)
Perseteruan antara keluarga Yai Mim dan Nurul Sahara bermula dari persoalan sepele di lingkungan Perumahan Joyogrand, Malang.
Awalnya hanya teguran biasa terkait penggunaan jalan perumahan sebagai tempat parkir mobil rental milik Sahara.
Namun, suasana memanas setelah sebuah video viral di TikTok memperlihatkan Yai Mim bersitegang dengan Sahara hingga berguling di tanah.
Video itu cepat menyebar, dan publik pun menilai Yai Mim sebagai sosok provokatif. Tak sedikit yang menuduhnya mencari simpati.
Dalam waktu singkat, hujatan mengalir deras, membuat kehidupan keluarga Yai Mim berubah drastis.
Akar Masalah: Tanah Wakaf yang Disalahgunakan
Rosyida Vignesvari, istri kedua Yai Mim (Facebook Rvi)
Di balik video viral itu, ternyata terdapat persoalan serius. Tanah yang digunakan Sahara untuk parkir disebut merupakan tanah wakaf milik Yai Mim sendiri.
Sebagai seorang tokoh agama, Yai Mim menegur penggunaan tanah wakaf untuk kepentingan bisnis, yang jelas bertentangan dengan prinsip syariah.
Namun, teguran itu justru memicu konflik lebih besar dan akhirnya melebar ke publik.
Dampak Berat bagi Yai Mim dan Keluarga
Akibat kejadian itu, Yai Mim dinonaktifkan dari jabatannya sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Tak hanya itu, ia dan keluarganya juga diminta meninggalkan perumahan tempat mereka tinggal karena dianggap meresahkan warga.
Situasi makin rumit setelah kedua belah pihak saling melapor ke polisi dengan tuduhan pelanggaran Undang-Undang ITE. Konflik yang semula bersifat lokal pun berubah menjadi kasus hukum nasional.
Opini Publik Mulai Berbalik
Namun seiring waktu, muncul fakta baru: benar adanya bahwa lahan parkir tersebut merupakan tanah wakaf milik Yai Mim. Bukti dan kesaksian yang beredar membuat publik mulai menilai ulang situasi.
Gelombang dukungan pun datang, banyak yang menyesal telah menghujat tanpa memahami duduk perkaranya. Kini, dukungan moral dan simpati justru mengalir untuk Yai Mim dan istrinya, Rosyida Vignesvari.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Rosyida Vignesvari
Di tengah badai ini, Rosyida tampil sebagai figur perempuan tangguh. Ia tak banyak bicara di depan kamera, tapi kehadirannya terasa kuat. Rosyida adalah lulusan Jurusan Statistika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang.
Sebelum menikah, ia sempat berkarier di dunia perbankan syariah, bahkan pernah menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bank Muamalat di Probolinggo—membuktikan kapasitas profesional dan kecerdasannya.
Kini, Rosyida lebih banyak mendampingi suaminya dalam aktivitas dakwah dan sosial. Bersama Yai Mim, ia membesarkan seorang putri bernama Tata, yang menjadi sumber semangat di tengah ujian berat mereka.
Istri Setia, Ibu Hangat, dan Pencinta Kuliner
Di luar urusan rumah tangga dan dakwah, Rosyida dikenal memiliki hobi membuat roti dan kue. Ia sering membagikan hasil kreasinya di Instagram (@rvignesvari) dan Facebook (rosyida.vignesvari).
Lewat unggahannya, ia menebarkan kehangatan dan energi positif—menunjukkan bahwa ketenangan dan ketulusan bisa menjadi cara melawan tekanan publik.
Ibadah Haji dan Keteguhan Iman
Awal 2025 lalu, Rosyida menunaikan ibadah haji bersama sang ibunda, Hj. Noor Djannah Bajuri. Pengalaman spiritual itu ia bagikan di media sosial, bukan untuk pamer, tapi sebagai bentuk syukur.
Baginya, haji bukan sekadar perjalanan spiritual, melainkan refleksi atas ketabahan dan komitmen menjalani hidup dengan iman dan sabar—nilai yang kini makin tampak dalam dirinya.
Di tengah pusaran konflik dan opini publik yang mudah berubah, Rosyida Vignesvari muncul sebagai contoh keteguhan dan kebijaksanaan seorang perempuan beriman.
Ia bukan hanya istri seorang tokoh agama, tetapi juga simbol kekuatan lembut yang menenangkan di saat badai datang. Dalam diamnya, banyak orang belajar arti kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan hati.