Sinopsis Film Tukar Takdir: Drama Petaka Jatuhnya Pesawat, Intip Jadwal Tayangnya

Film Tukar Takdir bakal mewarnai bioskop tanah air dan menjadi referensi menarik untuk mengisi akhir pekanmu.

Diperankan oleh Nicholas Saputra, merupakan satu-satunya penumpang yang selamat dalam sebuah kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 yang menewaskan 132 orang.

Diceritakan, Nicholas Saputra saat itu hendak bertolak dari Bandara International Mutiara Sis Al-Jufri di Palu, menuju Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Juga: Tayang di Bioskop, Berikut Sinopsis Jurassic World Rebirth: Hadapi Dinosaurus Mutan

Namun baru sekitar 35 menit lepas landar dari Palu, pesawat yang ia tumpangi mengalami kerusakan, lantas terjatuh di tengah hutan Kalimantan.

Badan pesawat hancur sebagian besar, menyisakan beberapa komponen termasuk ruang para penumpang.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film 'Pengepungan di Bukit Duri' : Lebih Horor dari Genre Horor!

Film Tukar Takdir ini tayang mulai 2 Oktober 2025 di bioskop.

Kolaborasi epik antara Starvision dan Cinesurya, dengan dukungan Legacy Pictures, siap ngasih warna baru buat perfilman Indonesia lewat genre yang jarang banget dieksplor: drama petaka pesawat.

Diadaptasi dari novel laris karya Valiant Budi, film ini ditulis sekaligus disutradarai oleh sineas keren Mouly Surya. Produksinya juga nggak main-main karena digarap oleh produser top, Chand Parwez Servia dan Rama Adi.

Sinopsis Film Tukar Takdir

Ilustrasi Film Tukar Takdir. [Int]

Cerita berpusat pada Rawa (Nicholas Saputra), seorang programmer IT di bidang perpajakan. Karena kerjaannya, Rawa sering banget naik pesawat, terutama maskapai jenis LCC (Low Cost Carrier).

Malangnya, di penerbangan Jakarta Airways 79, peswat yang ia naiki mengalami kecelakaan fatal. Tapi beruntung, dia menjadi satu-satunya penumpang selamat.

Di sisi lain ada Dita (Marsha Timothy), seorang notaris kuat, hidupnya langsung hancur begitu tahu suaminya, Raldi (diperankan Teddy Syach), jadi korban di pesawat yang sama. Dita pun merasa frustasi sebab sulit sekali mendapatkan informasi yang jelas tentang nasib suaminya.

Pertemuan Dita dan Rawa awalnya nggak manis sama sekali. Dita marah besar kenapa suaminya yang pergi, sementara Rawa justru selamat? Amarahnya makin menjadi ketika tahu bahwa Rawa dan Raldi sebenarnya bertukar kursi sebelum penerbangan.

Nggak berhenti di situ, ada juga Zahra (Adhisty Zara), anak dari sang pilot pesawat. Zahra dan ibunya merasa tertekan pasca kecelakaan tersebut lantaran masyarakat dan netizen membentuk satu opini jika kecelakaan itu akibat kelalaian ayahnya sebagai pilot Jakarta Airways 79.

Zahra, Rawa, dan Dita akhirnya terhubung lewat duka dan takdir yang pahit. Dalam perjalanan ini, mereka bertiga harus menemukan cara buat berdamai dengan kehilangan.

Bahkan, hubungan Rawa dan Zahra berkembang jadi penuh simpati dan empati, sementara Rawa juga berusaha mengisi kekosongan hati Dita.

Sajikan Drama yang kompleks

Ilustrasi potongan trailer Film Tukar Takdir. [Int]

Buat Mouly Surya, film Tukar Takdir bukan sekadar cerita air crash. Ia ingin menyajikan drama yang kompleks.

Gabungan antara investigasi penyebab tragedi dengan perjalanan emosional tiap karakternya. Jadi, penonton nggak cuma diajak melihat kekacauan di udara, tapi juga hanyut dalam luka, amarah, dan proses penyembuhan.

Namun Mouly juga bilang kalau sebelum bikin film ini, dirinya sudah lama tertarik sama karya-karya bertema air crash investigation.

Nah, di Tukar Takdir, dia berani ngegabungin investigasi teknis dengan drama emosional. Hasilnya? Sebuah karya yang fresh, matang secara teknis, dan pastinya bikin kita mikir ulang soal hidup dan kehilangan.

“Di luar proses investigasi dan petaka pesawatnya, Tukar Takdir juga berbicara tentang berdamai dengan luka, duka, kehilangan, dan takdir,” ungkap Mouly.

“Film ini bukan saja berbicara tentang petaka sebuah moda transportasi aman yang menjadi salah satu favorit masyarakat, namun juga bagaimana para karakter di dalamnya berdamai dengan takdir,” tambah produser Chand Parwez Servia.