Skuat Garuda Tak Kenal Lelah Untuk Tanah Air
Olahraga

FTNews - Bak bara dengan kobaran api menyelimuti mereka. Skuat Garuda tak kenal lelah untuk tanah air. Keinginan besar dalam jiwa pengukir sejarah Indonesia ingin segera mereka ciptakan.
Tim U-23 sudah melakukan persiapan kembali untuk menyambut sang laga penentu kelayakan mereka pada kacah dunia. Tatapan mata dunia kepada Nusantara bergantung kepada pasukan Shin Tae-Yong.
Mereka pembawa Garuda yang tertanam pada dada kiri dengan warna emas tersebut, siap melawan musuh yang menghadang. Layaknya pasukan yang siap perang, Merah-Putih menambah pasukan lagi. Kini, pemain bek Indonesia, Alfeandra Dewangga sudah melebur dengan Skuat Garuda.
Baca Juga: Emosi Pecah, Indonesia Gagal Beli Tiket Pulang Untuk Guinea
Pemain belakang tim U-23 Indonesia, Dewangga Alfreandra. (Foto: PSSI)
Pemuda Semarang ini, melesat cepat ke Paris untuk bertemu dengan Garuda. "Perjalanan pastinya capek banget. Apalagi saya menempuh perjalanan langsung dari Semarang menuju Jakarta, lalu transit di Singapura, baru ke Paris. Sampe sekitar setengah 9 pagi, baru langsung ke tempat latihan," ujarnya dalam PSSI.
Sekelas Piala Ciki sudah bukan kelasnya untuk Indonesia. Ajang yang terselubung sebagai ciki yaitu Piala AFF yang tergolong remeh. Tatapan awak STY bukan hal yang dangkal, melainkan ledakan yang akan menggelegarkan negara Zamrud Khatulistiwa ini.
Baca Juga: Besok, Tim U-23 Kembali Gelar Pemusatan Latihan
Perbandingan Kedua Tim
Pemain tim U-23, Rizky Ridho. (Foto: PSSI)
Menghadapi Guinea pada laga besar play-off pengantar Skuat Garuda ke Olimpiade Paris 2024 ini cukup krusial. Pasalnya, tim Si Gajah ini memiliki pemain yang sudah merumput dengan liga Eropa. Mulai dari klub yang berasal dari Austria, Prancis, Yunani, Jerman dan Belgia.
Sedangkan jika berkaca dengan Rizky Ridho dan kawan-kawan. Rasanya cukup jauh bagaikan bibit dengan buah matang. Melihat dari Indonesia, bisa dikatakan hanya sebanyak enam orang yang bermain dengan tim asing, mulai dari Belgia, Jepang, Korea Selatan dan Belanda. Hanya tergolong sedikit yang sudah berada di kelas Eropa. Selisih hingga 10 pemain perbedaan aboard mereka yang total berjumlah 16 pasukan.
Namun, hal tersebut tidak membuat asa pasukan dengan negara kepulauan ini pupus begitu saja. "Baik itu terkait dengan materi latihan maupun kondisi cuaca di Paris yang cukup dingin. Dan saya lihat anak-anak juga dalam kondisi bagus. Chemistry di antara kami sangat baik, jadi Insyaallah saya yakin bisa meraih kemenangan atas Guinea," ujar Dewangga.