Soal Peluang PDIP Merapat Pemerintah, Partai Koalisi Serahkan ke Prabowo
Nasional

Pernyataan dari partai-partai koalisi pemerintahan Prabowo Subianto yang menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo terkait kemungkinan PDIP bergabung ke dalam pemerintahan menunjukkan adanya fleksibilitas politik dan ruang komunikasi antar partai pasca Pemilu 2024.
Hal itu berkaitan dengan desas desus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merapat ke dalam pemerintah usai pasca pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di kediaman Megawati beberapa Waktu lalu.
Partai koalisi pemerintahan merespons positif pertemuan tersebut. Sekjen Partai Golkar Sarmuji menilai pertemuan kedua tokoh tersebut akan membawa energi positif bagi bangsa.
Baca Juga: Joko Widodo Klarifikasi Isu Cawe-Cawe Dengan Prabowo: Hanya Gurauan, Tak Ada Intervensi dalam Pemerintahan
"Setiap silaturahmi akan memberikan energi positif. Silaturahmi elit akan membawa keteduhan dan keharmonisan di masyarakat," kata Sarmuji, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2024).
Terkait peluang PDIP akan bergabung dengan pemerintahan, Sarmuji menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
"Urusan koalisi Presiden lebih tahu kebutuhannya," ujarnya.
Baca Juga: Puan Bantah PDIP dan Jokowi Pecah Kongsi
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid juga menyampaikan apresiasi kunjungan Prabowo ke kediaman Megawati.
"Kami mengapresiasi pertemuan Presiden Prabowo berkunjung Lebaran ke rumah mantan Presiden Ibu Megawati. Ini menunjukkan bahwa memang Pak Prabowo tidak ada masalah dengan Ibu Mega, sekaligus Pak Prabowo tidak punya masalah dengan tokoh politik yang lain," kata Jazilul.
Menurutnya, dengan kunjungan Prabowo ke Megawati mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong untuk bangsa dan negara.
"Sekali lagi kami mengapresiasi Pak Prabowo dengan rendah hati hadir berkunjung silaturahim Idul Fitri ke kediaman Ibu Megawati. Mudah-mudahan ini memberikan berkah pada dinamika politik ke depan," pungkasnya.
PDIP, meski belum secara eksplisit menyatakan akan menjadi oposisi atau merapat ke pemerintahan, berada dalam posisi strategis.
Sebagai partai pemenang pemilu legislatif, PDIP tetap memiliki pengaruh kuat di parlemen, dan langkah politiknya akan diperhitungkan oleh pihak mana pun.
Jika PDIP merapat, maka peta koalisi pemerintahan akan sangat kuat, bahkan bisa mendominasi lebih dari 80% kursi di DPR.
Namun, hal ini bisa memicu kekhawatiran soal lemahnya kontrol oposisi terhadap pemerintah.