Solo dan Surakarta Dikira Sama, Ini Perbedaannya
Banyak yang mengira jika Kota Surakarta dan Solo adalah kota yang sama.
Jika Anda bukan penduduk kota tersebut tentu saja akan dibuat bingung karena banyak yang menyebutnya dengan Surakarta atau Solo.
Surakarta atau Solo memang berada di wilayah yang sama. Nah, agar tidak bingung lagi, kita bahas saja tiga perbedaannya.
Baca Juga: Chiko Pembuat Video Skandal Smanse, Ayahnya Polisi di Polres Semarang
1. Surakarta dan Solo
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa Solo dan Surakarta mengacu pada kota yang sama yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Raja Solo Pakubuwono XIII Meninggal Dunia
Surakarta merupakan nama resmi administratif yang biasa digunakan dalam konteks formal, salah satunya di pemerintahan.
Sedangkan Solo adalah nama populer yang lazim digunakan dalam konteks pariwisata maupun bisnis sehingga punya slogan
Jadi, mirip dengan penamaan wilayah Yogyakarta sebagai nama resmi administratif, sedangkan Jogja terkenal untuk penyebutan non resmi.
2. Slogan Surakarta
Pemerintah Kota Surakarta memiliki slogan "Bersih", "Sehat", "Rapi", dan "Indah" atau biasa disingkat "Berseri".
Berbeda dengan Solo punya slogan "The Spirit of Java" atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti "Jiwanya Jawa".
Logo perayaan HUT Ke-280 Kota Surakarta atau Solo [Pemkot Surakarta]
3. Punya Kota Satelit yang Bernama Solo Baru
Wilayah Solo Baru secara administratif tidak berada di dalam Kota Surakarta, melainkan terletak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Namun, secara geografis Solo Baru berada tepat di perbatasan selatan Kota Surakarta, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai bagian dari Solo Raya.
4. Letak Geografis
Secara geografis, wilayah Kota Surakarta atau Solo berada di Koordinat: 7°33′ LS dan 110°49′ BT
Luas wilayah: Sekitar 44,04 km² (termasuk salah satu kota dengan luas terkecil di Indonesia)
Batas wilayah:
Utara: Kabupaten Karanganyar dan Boyolali
Selatan: Kabupaten Sukoharjo
Timur: Kabupaten Karanganyar
Barat: Kabupaten Sukoharjo
Kota Solo berada di jalur strategis antara Semarang – Yogyakarta – Surabaya, sehingga menjadi simpul penting transportasi dan perdagangan di Jawa bagian tengah.
3. Pembagian Wilayah Administratif
Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan dan 54 kelurahan, yaitu:
Kecamatan Laweyan
Kecamatan Serengan
Kecamatan Pasar Kliwon
Kecamatan Jebres
Kecamatan Banjarsari
4. Sejarah Singkat
Kota Surakarta berdiri pada 1745 M, ketika Sunan Pakubuwono II memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Kartasura ke daerah yang kini dikenal sebagai Keraton Surakarta Hadiningrat.
Sejak saat itu, Surakarta berkembang menjadi pusat kebudayaan Jawa, berdampingan dengan Keraton Yogyakarta yang berdiri setelah perjanjian Giyanti (1755).