Survei: 28 Persen Wisatawan Gunakan AI untuk Rencanakan Perjalanan

Teknologi

Sabtu, 06 September 2025 | 02:10 WIB
Survei: 28 Persen Wisatawan Gunakan AI untuk Rencanakan Perjalanan
Meta AI wisatawan di pantai

Kecerdasan buatan (AI) mulai dilirik sebagai alat bantu dalam merencanakan perjalanan wisata.

rb-1

Survei global yang dilakukan Kaspersky pada musim panas 2025 menemukan bahwa 28% wisatawan sudah menggunakan AI untuk kebutuhan travel planning, mulai dari mencari tempat wisata, memilih akomodasi, hingga membuat daftar restoran.

Baca Juga: Jangan Kecolongan, Ini Cara Deteksi Tulisan Dibuat AI atau Bukan

rb-3

Meski angka penggunaannya belum tinggi, tingkat kepuasan justru sangat besar.

“Sebanyak 96% responden merasa puas dengan pengalaman menggunakan AI untuk perjalanan, dengan 44% menilai ‘sempurna’ dan 52% menyebutnya ‘baik’,” ungkap laporan Kaspersky.

AI Jadi Solusi Praktis Liburan

Baca Juga: Cara Bikin Foto Miniatur Ala Action Figure dengan Gemini AI

Ilustrasi wisatawan liburan di pantai. (Meta AI)Ilustrasi wisatawan liburan di pantai. (Meta AI)

Tidak heran jika 84% responden berencana memakai kembali teknologi ini untuk perjalanan di masa mendatang.

Vladislav Tushkanov, Manajer Grup di Kaspersky AI Technology Research Center, mengatakan bahwa penggunaan AI kini mulai berubah dari sekadar hiburan menjadi solusi praktis.

“Semua responden menghargai waktu mereka dan lebih menyukai hasil personalisasi yang disediakan AI. Teknologi ini semakin matang dan menjadi alat bantu pengambilan keputusan yang penting. Namun, kita harus tetap ingat bahwa keputusan ada di tangan kita,” ujarnya.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa AI paling banyak dipakai untuk riset perjalanan. Sekitar 70% pengguna AI mempercayakan pencarian aktivitas dan destinasi wisata pada teknologi ini.

Sebanyak 66% menggunakannya untuk memilih akomodasi, 60% untuk rekomendasi restoran, dan 58% bahkan meminta bantuan AI untuk mencari tiket.

Menariknya, keluarga dengan anak-anak lebih aktif menggunakan AI dibandingkan wisatawan yang bepergian sendiri.

Namun, pemesanan berbasis AI masih kurang populer. Hanya 45% responden yang memesan hotel melalui AI, 43% membeli tiket, dan 38% melakukan reservasi restoran.

Bahkan, 45% peserta survei menggunakan AI untuk menjawab pertanyaan soal visa dan migrasi, meski ada risiko kesalahan.

Salah satunya dialami seorang penulis asal Australia yang gagal menghadiri konferensi di Chili karena saran visa yang keliru dari AI.

Wisatawan Jangan Tergantung pada Teknologi

Ilustrasi wisatawan liburan di pantai. (Meta AI)Ilustrasi wisatawan liburan di pantai. (Meta AI)

Untuk mengurangi risiko, Kaspersky mengingatkan wisatawan agar tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi.

“Selalu periksa kembali informasi yang diberikan AI dan pastikan keasliannya sebelum melakukan pemesanan,” tulis Kaspersky dalam rekomendasinya.

Mereka juga menyarankan penggunaan VPN saat terhubung ke Wi-Fi publik, memilih eSIM agar tetap online di luar negeri, serta melindungi perangkat dengan kata sandi kuat dan solusi keamanan digital.

Survei ini melibatkan 3.000 responden dari 15 negara, termasuk Indonesia, Jerman, India, dan Inggris.

Hasilnya menggambarkan bahwa meski AI belum menjadi pilihan utama, potensinya sebagai pendamping perjalanan semakin besar.

Tag ai liburan kaspersky traveling

Terkini