Sushila Karki Dilantik Jadi PM Sementara, Nepal Cabut Jam Malam
Nasional

Otoritas Nepal telah mencabut pemberlakuan jam malam. Hal ini setelah Sushila Karki dilantik sebagai Perdana Menteri sementara Nepal.
Sushila Karki telah diambil sumpah jabatan untuk menjadi kepala pemerintahan sementara Nepal.
Langkah-langkah pembatasan di Nepal diberlakukan menyusul kerusuhan massal yang melanda Ibu Kota pada awal pekan, yang menewaskan 34 orang dan melukai lebih dari 1.300 orang.
Baca Juga: Apa Itu Discord? Aplikasi yang Dipakai Aktivis Gen Z Nepal Pilih Perdana Menteri Baru
Kabar pencabutan jam malam Nepal juga disampaikan Kedubes Rusia di Kathmandu pada, Sabtu (13/9/2025),
"Kami informasikan bahwa pembatasan pergerakan sementara di Kathmandu, Lalitpur, dan Bhaktapur telah dicabut. Namun demikian, akses ke beberapa area di Kathmandu kemungkinan masih dilarang. Mohon ikuti arahan otoritas terkait hal ini," kata Kedubes Rusia melalui Telegram.
Kerugian Akibat Kerusuhan Nepal
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ancam Copot Kadis Jika Ditemui Insiden Pelajar di Atas Jam 9 Malam
Kerugian fasilitas umum maupun pribadi diperkirakan mencapai lebih dari 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 22,9 triliun).
Sebelumnya pada 4 September, otoritas Nepal sempat memblokir media sosial karena melewati tenggat registrasi di Kementerian Komunikasi.
Pemblokiran itu dicabut setelah terjadi aksi protes yang meluas tersebut.
Sharma Oli Mundur dari Jabatan PM Nepal
Kerusuhan di Nepal. [X]Perdana Menteri Nepal Sharma Oli menyatakan mundur dari jabatannya pada Selasa (9/9) setelah para demonstran menyerbu parlemen dan membakar rumah sejumlah pejabat tinggi di ibu kota Kathmandu, yang memicu polisi menembakkan meriam air, gas air mata, hingga peluru tajam ke arah massa.
Puluhan pengunjuk rasa dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka akibat peristiwa tersebut.