Taj Yasin Nilai TNI-Polri Tak Perlu Tenteng Laras Panjang untuk Amankan Mudik, Berbeda dengan Ahmad Luthfi
Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut bahwa kehadiran aparat dengan persenjataan laras panjang bisa menjadi langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan.
"Tolong nanti Pak Kapolda dan Pak Pangdam, anggotanya dikasih striking force yakni anggota dibekali senjata laras panjang," ujar Ahmad Luthfi Senin (17/3).
Mantan Kapolda Jateng 2020-2024 juga menyebut, aparat bersenjata laras panjang bisa ditempatkan di titik-titik vital.
Baca Juga: Pengemudi Fortuner Pakai Pelat Palsu TNI Terancam 6 Tahun Penjara!
"Bisa ditempatkan di pusat keramaian dengan potensi kejahatan tinggi dan masjid," tegas dia.
Perihal rencana tesebut yang menuai pro dan kontra di tengah publik. Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengungkapkan pandangannya terkait pengamanan arus mudik oleh TNI-Polri.
"Ya itu nanti kita koordinasikan dulu ya," kata Yasin ditemui di acara Rakor Penguatan Kepala Daerah yang digelar KPK di Jogja Expo Center (JEC), Kabupaten Bantul, Rabu (19/3).
Baca Juga: BLT Minyak Goreng, Puan: Itu Solusi Jangka Pendek, Harus Tepat Sasaran
Berbeda dengan pernyataan Luthfi, Yasin menilai bahwa penggunaan senjata laras panjang tidak diperlukan dalam pengamanan mudik Lebaran.
"Nggak perlu (laras panjang). Kalau menurut saya nggak perlu, cuma perlu ini aja, kita antisipasi ya (terkait kejahatan)" katanya.
Sementara itu, soal kesiapan mudik, Yasin mengatakan jalan-jalan alternatif pemudik semuanya telah baik. Penambalan jalan telah dilakukan sebelumnya.
"Sudah kita siapkan semuanya, kemarin gubernur sudah keliling untuk langsung menyiapkan sendiri jalan-jalan sudah ditambalin semua," kata Yasin
"Dan kemarin saya sudah muter mencoba lewat jalan provinsi dan jalan-jalan yang menjadi alternatif para pemudik insyaallah sudah baik semua," jelasnya.
Di sisi lain, Yasin mengatakan Ansor juga akan turut membantu dalam pelaksanaan mudik di Jawa Tengah. Ansor adalah organisasi kemasyarakatan pemuda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
"Alhamdulilah kemarin saya ada tamu dari Ansor yang mana mereka sudah siap untuk mengerahkan pasukannya untuk memberikan fasilitas kepada para pemudik maupun nanti arus balik. Di titik sudah kita investigasi mana saja yang rawan-rawan kemacetan itu sudah kita bisa urai," pungkasnya.
Bagaimana menurutmu? Haruskah pengamanan mudik melibatkan aparat bersenjata lengkap, atau cukup dengan pendekatan humanis dan pelayanan optimal?