Tak Cukup Alam Indah, Pariwisata Indonesia Perlu Benahi Hal Ini

FTNews, Jakarta – Rumah dari 17.000 pulau, kurang lebih 700 bahasa dan budaya, membuat Indonesia menjadi pesona dunia. Memiliki alam dan budaya yang banyak dan indah, tidaklah cukup bagi Indonesia untuk memiliki pariwisata yang sangat baik.

Keindahan alam memang dapat mengundang turis lokal maupun mancanegara untuk menikmati keanggunan alam bumi Indonesia. Peninggalan-peninggalan prasejarah dan ragam budaya juga dapat wisatawan nikmati.

Namun ada beberapa elemen penunjang pariwisata Indonesia yang masih perlu perbaikan.

Berdasarkan data dari World Economic Forum, Indonesia pada tahun 2021 memasuki peringkat 32 dari 117 negara lainnya. Indonesia mengalami kenaikan peringkat jika dibandingkan dengan tahun 2019, di mana Indonesia berada di posisi 44.

Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia berada di peringkat 2 di atas Thailand, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Satu negara yang berada di atas Indonesia yaitu Singapura.

Berada di peringkat tinggi, bukan berarti tidak memiliki permasalahan. Banyak hal yang harus diperbaiki untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia. Berikut permasalahan-permasalahan yang ada di sektor pariwisata Indonesia berdasarkan World Economic Forum.

Kesehatan dan Kebersihan

Ilustrasi Rumah Sakit. (Foto: Kemenkes)

Kegiatan pariwisata tidak hanya sekadar melihat pemandangan indah, tetapi juga berkaitan dengan masalah kesehatan dan kebersihan. Kesehatan dan kebersihan di Indonesia memasuki peringkat 82 dari 117 negara. Indonesia mengalami penurunan satu peringkat dari tahun 2019. 

Indonesia masih berada di bawah rata-rata terkait kesehatan dan kebersihan. Terutama pada bagian ketersediaan dokter per 1.000 orang di peringkat 95 dan banyaknya kasur rumah sakit per 10.000 orang di peringkat 91.

Infrastruktur Pelayanan Wisata

Ilustrasi rental mobil. Foto: Istimewa

Penginapan dan rental kendaraan adalah infrastruktur yang sangat penting di dalam dunia pariwisata. Wisata tidak akan menjadi lebih mudah jika tidak adanya penginapan dan transportasi. 

BACA JUGA:   400 ASN Dilaporkan Buntut Dugaan Langgar Netralitas Pemilu

Infrastruktur pelayanan wisata di Indonesia memasuki peringkat 91 dari 117 negara. Tidak ada perubahan indeks ini dibandingkan dengan tahun 2019.

Ketersediaan kamar hotel di Indonesia memasuki peringkat 80. Meski terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2019, Indonesia masih berada di bawah rata-rata.

Begitu pula dengan ketersediaan rental kendaraan memasuki peringkat 107 dan ini sangat di bawah rata-rata. Rental kendaraan sangat dibutuhkan bagi wisatawan untuk mempermudah mobilisasi.

Ketahanan dan Kondisi Sosial Ekonomi

Ilustrasi masyarakat Indonesia mendapatkan perlindungan sosial dari pemerintah. Foto: Istimewa

Kesejahteraan masyarakat adalah salah satu faktor penting dalam membangun pariwisata. Jika kesejahteraan masyarakat terabaikan, maka pariwisata sulit berkembang.

Indonesia berada di peringkat 80 dari 117 negara di dalam kategori ketahanan dan kondisi sosial ekonomi. Pada tahun 2019, Indonesia memasuki peringkat 84 peringkat. 

Indonesia masih sangat di bawah rata-rata dalam pemberlakuan asuransi sosial. Indonesia berada di peringkat 81. Selain itu, hak para pekerja juga menduduki peringkat yang rendah, yaitu peringkat 83.

Penurunan indeks ketidaksetaraan gender juga menjadi masalah. Indonesia mengalami penurunan menjadi peringkat 97 jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu peringkat 95.

Artikel Terkait