Lifestyle

Prilly hingga Bryan Domani Bongkar Pelajaran Cinta di Patah Hati yang Kupilih

19 Desember 2025 | 14:13 WIB
Prilly hingga Bryan Domani Bongkar Pelajaran Cinta di Patah Hati yang Kupilih
Cast patah hati yang kupilih [FTNews/Raka]

Film terbaru berjudul Patah Hati yang Kupilih tak hanya hadir sebagai tontonan romansa yang menguras air mata. Lebih dari itu, film ini menyuguhkan beragam pelajaran hidup yang dipetik langsung oleh para pemerannya.

rb-1

Dalam kesempatan promosi film, Akbar Indian, Prilly Latuconsina, dan Bryan Domani berbagi pandangan tentang cinta, masa lalu, hingga tanggung jawab besar dalam sebuah hubungan. Ketiganya sepakat bahwa film ini sangat relevan dengan realitas kehidupan banyak orang.

Akbar Indian: Belajar Menerima Masa Lalu Pasangan

Baca Juga: Prilly Latuconsina Pamer Bare Face, Ungkap Sempat Insecure dengan Wajahnya

rb-3

Akbar Indian main bareng Prilly [FTNews/Raka]Akbar Indian main bareng Prilly [FTNews/Raka]

Akbar Indian, yang memerankan karakter Fadil, mengaku perannya kali ini memberinya sudut pandang baru dalam memahami hubungan asmara, khususnya soal masa lalu pasangan.

Menurut Akbar, banyak hubungan berakhir karena salah satu pihak terlalu cepat menghakimi tanpa benar-benar mencoba memahami kondisi pasangannya.

Baca Juga: Diduga Terkait Politik, Prilly Latuconsina Masuk Daftar Artis yang Diboikot Netizen

“Semoga orang-orang juga belajar untuk menerima masa lalunya pasangan. Mungkin banyak cerita yang belum selesai, jangan langsung coba di-judge,” ujar Akbar.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi untuk mengetahui kejujuran perasaan pasangan.

“Coba dicari tahu kenapa dia belum selesai sama masa lalunya. Apakah dia benar-benar sayang sama kita atau sama masa lalunya? Aku belajar banyak banget dari sini,” tambahnya.

Prilly Latuconsina: Pikirkan Risiko Sebelum Mengambil Keputusan

Prilly Latuconsina main film bareng Bryan Domani [FTNews/Raka]Prilly Latuconsina main film bareng Bryan Domani [FTNews/Raka]

Sementara itu, Prilly Latuconsina yang memerankan tokoh Alya, melihat film ini sebagai refleksi nyata tentang pentingnya mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup.

Dalam cerita, hidup Alya berubah drastis akibat keputusan yang tidak dipikirkan secara matang. Hal ini menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, terutama yang menyangkut masa depan dan keluarga.

“Kita harus tahu risiko dari tindakan kita ya. Karena karakter Alya salah satu contoh enggak memitigasi risiko, akhirnya jalan hidupnya harus berubah karena tiba-tiba punya anak,” jelas Prilly.

Prilly juga menegaskan agar seseorang tidak memaksakan diri melakukan sesuatu jika belum siap secara mental, terlebih jika berpotensi merugikan orang lain.

“Ketika kita belum siap untuk bertanggung jawab atau belum siap menjalani risiko itu, lebih baik jangan dilakukan. Biar enggak merugikan diri sendiri atau menjadikan anak itu korban,” tegasnya.

Bryan Domani: Mencintai Pasangan Berarti Mencintai Keluarganya

Pesan tak kalah menyentuh disampaikan oleh Bryan Domani, pemeran karakter Ben. Ia menilai bahwa mencintai seseorang bukan hanya soal perasaan terhadap individu tersebut, melainkan juga kesiapan menerima lingkungan dan keluarganya.

“Belajar mencintai seseorang bukan hanya orang itu saja. Tapi lebih baiknya kamu mencintai orang di sekitarnya juga,” tutur Bryan.

Bryan juga menyinggung isu perbedaan keyakinan yang muncul dalam film. Menurutnya, perbedaan agama merupakan hal yang sangat personal dan tidak bisa disamaratakan. Namun, ia sepakat bahwa restu keluarga tetap menjadi faktor penting dalam hubungan.

Baginya, konflik keyakinan dalam film ini hanyalah lapisan luar. Pada akhirnya, keluarga memiliki peran besar dalam menentukan apakah sebuah hubungan dapat berlanjut ke tahap yang lebih serius.

Lewat konflik dan dinamika yang ditampilkan, Patah Hati yang Kupilih diharapkan mampu menjadi ruang refleksi bagi penonton untuk lebih bijak memahami arti cinta, keluarga, serta konsekuensi dari setiap pilihan hidup yang diambil.

Tag Prilly Latuconsina Bryan Domani film Patah Hati yang Kupilih