Daerah

Tak Hanya Sekali! Ini Deretan Kasus Uang Nasabah Hilang di Bank BRI

13 November 2025 | 13:02 WIB
Tak Hanya Sekali! Ini Deretan Kasus Uang Nasabah Hilang di Bank BRI
Ilustrasi dana hilang di bank [Gemini AI]

Kasus hilangnya dana nasabah bank kembali mengguncang publik. Kali ini, seorang perempuan bernama Mayesti br Perangin Angin, nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI), viral setelah menangis histeris di depan kantor cabang BRI Kabanjahe.

rb-1

Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Mayesti mengaku kehilangan tabungan hingga Rp200 juta tanpa sebab yang jelas. Peristiwa ini memantik diskusi hangat soal keamanan sistem perbankan nasional dan perlindungan nasabah di era digital.

Respons Kilat BRI: Dana Dikembalikan, Nasabah Tenang

rb-3

BRI Ganti uang nasabah yang hilang [instagram.com/briliankabanjahe]BRI Ganti uang nasabah yang hilang [instagram.com/briliankabanjahe]Menanggapi insiden tersebut, BRI Cabang Kabanjahe segera melakukan langkah cepat. Pimpinan cabang, Donny Cahyono, menegaskan bahwa hasil investigasi menunjukkan hilangnya saldo Mayesti bukan karena kelalaian nasabah.

“BRI telah menyelesaikan pemeriksaan internal dan memastikan dana nasabah bukan hilang akibat kesalahan pribadi,” ujar Donny dalam keterangan resmi.

Sebagai bentuk tanggung jawab, BRI langsung mengembalikan seluruh dana Mayesti, memastikan nasabah tidak mengalami kerugian finansial.

Tindakan cepat ini mendapat apresiasi luas karena menunjukkan komitmen bank terhadap prinsip perlindungan nasabah di tengah kompleksitas sistem digital perbankan modern.

Meski kasus tersebut telah tuntas, publik tetap bertanya-tanya: bagaimana mungkin uang di rekening bisa lenyap tanpa jejak? Pertanyaan inilah yang menyoroti pentingnya peningkatan sistem keamanan digital dan transparansi mekanisme investigasi bank.

Bukan Kasus Pertama: Pola Hilangnya Dana Terulang Lagi

Kasus Mayesti ternyata bukan satu-satunya. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai daerah juga mengalami insiden serupa dengan pola dan modus berbeda-beda.

Hal ini menunjukkan bahwa keamanan dana nasabah masih menghadapi ancaman nyata dari berbagai sisi, mulai dari kejahatan siber hingga penipuan daring yang meniru identitas bank.

Beberapa kasus serupa di antaranya:

  • Kabanjahe (2025): Seorang nasabah kehilangan ratusan juta rupiah, namun BRI bergerak cepat mengganti seluruh dana.

  • Jember (2022): Nasabah kehilangan Rp105 juta akibat social engineering, yakni manipulasi psikologis korban agar memberikan data pribadinya.

  • Makassar (2021): Dana Rp400 juta raib setelah nasabah tertipu investasi bodong yang dibungkus dengan kedok perbankan.

  • Kolaka (2020): Transaksi internet banking misterius membuat seorang pensiunan kehilangan Rp200 juta, meski data sistem menunjukkan transaksi dilakukan “secara sah”.

Kasus-kasus ini menandakan adanya dua sisi masalah utama: meningkatnya kejahatan digital, dan masih rendahnya kesadaran nasabah dalam menjaga kerahasiaan data pribadi.

Antara Kejahatan Siber dan Literasi Finansial yang Lemah

Kantor Bank BriKantor Bank Bri

Di balik setiap kasus hilangnya dana, ada pola kejahatan siber yang semakin canggih. Para pelaku kini memanfaatkan phishing, skimming, dan social engineering untuk mendapatkan akses ke rekening korban.

Mereka kerap berpura-pura sebagai pegawai bank, petugas call center, bahkan sistem notifikasi resmi untuk memancing nasabah membocorkan kode OTP atau PIN.

Namun, tidak semua kasus murni akibat kejahatan digital. Sebagian besar justru berakar dari kelalaian individu—seperti membagikan data rahasia kepada pihak tidak dikenal, menggunakan jaringan Wi-Fi publik untuk transaksi, atau tergiur investasi palsu yang menjanjikan keuntungan cepat.

Di sinilah pentingnya literasi keuangan dan kesadaran digital. Bank dapat membangun sistem keamanan berlapis, tetapi tanpa partisipasi aktif nasabah dalam menjaga kerahasiaan datanya, kebocoran tetap bisa terjadi.

Tanggung Jawab Bersama: Kolaborasi Demi Keamanan Finansial

BRI dan lembaga keuangan lain terus menekankan pentingnya kerahasiaan data pribadi nasabah. Bank tidak pernah meminta PIN, password, atau kode OTP melalui telepon, SMS, maupun media sosial.

Jika terjadi transaksi mencurigakan, nasabah diimbau segera melapor ke Contact Center BRI di 1500017 atau mendatangi cabang terdekat agar investigasi bisa dilakukan secepat mungkin.

Selain itu, BRI juga menjamin penggantian dana korban kejahatan skimming selama nasabah tidak terbukti lalai. Komitmen ini menjadi langkah penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap dunia perbankan digital.

Kasus Mayesti menjadi pengingat bahwa keamanan finansial adalah tanggung jawab bersama. Bank perlu terus berinovasi dalam sistem proteksi siber, sementara masyarakat harus memperkuat kewaspadaan terhadap berbagai modus kejahatan.

Hanya dengan kerja sama dan kesadaran kolektif, ekosistem perbankan Indonesia bisa menjadi lebih aman, transparan, dan terpercaya.

Tag hilangnya dana nasabah bri uang nasabah bri raib kasus uang hilang di bank mayesti perangin angin bri bri ganti dana nasabah

Terkait