Tak Lagi Senyap! Mobil Listrik Kini Wajib Bersuara di Negara Ini
Mulai November 2025, seluruh mobil listrik baru yang dijual di Australia wajib dilengkapi suara buatan.
Aturan ini diterapkan pemerintah untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan, terutama pejalan kaki dan pesepeda yang sering tidak menyadari kehadiran kendaraan listrik karena suaranya yang terlalu senyap.
Baca Juga: Akun Timnas Australia Pamer Kemenangan di Sydney Football Stadium Jelang Laga Lawan Indonesia
Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi mobil listrik berbasis baterai, tetapi juga mencakup kendaraan hybrid dan hidrogen.
Sistem AVAS sebagai Sinyal Peringatan
Mobil listrik wajib mengeluarkan suara. [Gemini]
Baca Juga: Potret Cantik Indah Permatasari Tampil Berhijab saat Liburan ke Australia
Suara buatan yang wajib dipasang ini disebut Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS).
Sistem tersebut berfungsi mengeluarkan suara sintetis saat kendaraan melaju di bawah kecepatan 20 km per jam, misalnya di area parkir, perumahan, atau jalan yang digunakan bersama oleh kendaraan dan pejalan kaki.
Aturan ini diumumkan pada 2024 dan mulai berlaku 1 November 2025 untuk mobil penumpang, pikap, truk, dan bus yang baru diperkenalkan di pasar Australia.
Sementara kendaraan yang sudah beroperasi di jalan sebelum aturan diberlakukan tidak diwajibkan melakukan penyesuaian.
Kurangi Risiko Kecelakaan dan Selamatkan Nyawa
Australia menerapkan aturan mobil listrik wajib mengeluarkan suara. [Gemini]
Mobil listrik dan hybrid diketahui jauh lebih senyap dibanding mobil bermesin bensin atau diesel.
Kondisi ini meningkatkan risiko kecelakaan karena sulit terdengar, terutama bagi penyandang tunanetra atau gangguan penglihatan.
Penelitian dari organisasi advokasi Vision Australia menunjukkan bahwa 35 persen penyandang disabilitas penglihatan pernah nyaris tertabrak atau benar-benar tertabrak oleh kendaraan tanpa suara.
Pemerintah Federal Australia memperkirakan penerapan aturan ini dapat mencegah 68 kematian, 2.675 cedera serius, dan 2.962 luka ringan hingga tahun 2060.
Selain itu, langkah ini juga diperkirakan mampu menghemat biaya sosial hingga 208 juta dolar Australia.
Departemen Infrastruktur dan Transportasi Australia menegaskan bahwa hasil konsultasi menunjukkan dukungan luas terhadap kebijakan AVAS, baik dari pemerintah negara bagian, komunitas tunanetra, maupun produsen kendaraan.