Tambah Pasokan, Pertamina Pulihkan Suplai BBM di Aceh, Antrean Panjang Berhasil Ditekan
PT Pertamina Retail Aceh memastikan bahwa distribusi energi, baik bahan bakar minyak (BBM) maupun LPG, berangsur pulih di sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor di Provinsi Aceh. Laporan ini disampaikan Sales Area Manager Pertamina Retail Aceh, Misbah Bukhori, dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Media Center Penanggulangan Bencana Kemkomdigi Banda Aceh, Sabtu (6/12/2025).
Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah dengan kerusakan infrastruktur terparah akibat terjangan banjir. Dari tujuh SPBU yang ada, tiga SPBU sudah kembali beroperasi di mana 1 SPBU beroperasi menggunakan skema PTO (Portable Tank Operation). Sedangkan empat SPBU masih dalam proses perbaikan karena terdampak rendaman banjir
Misbah menjelaskan bahwa akses jalan yang sebelumnya terputus kini mulai terbuka, mempercepat normalisasi distribusi BBM. Kondisi distribusi BBM di beberapa wilayah strategis sudah kembali normal, meliputi: Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tenggara, Singkil, Subulussalam,dan Lhokseumawe.
Baca Juga: Pertamina Berhasil Buka 31 Titik Baru BBM Satu Harga, Capai 573 Lokasi di Seluruh Indonesia
“Seluruh SPBU di wilayah-wilayah ini sudah beroperasi 100 persen dan penyaluran berjalan stabil,” ujar Misbah, dilansir InfoPublik.
Sales Area Manager Pertamina Retail Aceh, Misbah Bukhori, dalam konferensi pers di Media Center Bencana Aceh Kemkomdigi, di Banda Aceh Sabtu (6/12/2025). [Foto: Hendra Gunawan/Dit.KPM Kemkomdigi]Sementara, untuk wilayah Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, dan Banda Aceh, umumnya seluruh SPBU beroperasi. Namun, jembatan yang putus di Blang Keutumba menyebabkan suplai dari Depot Lhokseumawe terhambat.
Solusi sementara adalah distribusi BBM dialihkan melalui Aceh Besar (Krueng Raya) untuk memastikan suplai tidak terhenti. Koordinasi dilakukan dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk menjaga kelancaran pergerakan mobil tangki BBM.
Baca Juga: Hore.. Pertamina Patra Niaga Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series di Sumut
Misbah Bukhori menyebut bahwa suplai energi di jalur barat Aceh yang sempat terganggu kini juga sudah normal. Antrean panjang yang sempat terjadi di SPBU Banda Aceh beberapa hari lalu berhasil ditekan melalui penambahan pasokan dan penjagaan distribusi.
Pertamina masih menghadapi kendala besar pada wilayah tengah Aceh. Akses darat yang tertutup material longsor dan rusak berat membuat mobil tangki tidak bisa masuk.
Suplai BBM dan LPG di Aceh Melalui Jalur Udara dan Laut
Sebagai solusi, suplai BBM diterbangkan melalui jalur udara dari Kuala Namu (Sumatra Utara) ke Bandara Rembele, Bener Meriah. Setelah tiba, BBM disalurkan ke Aceh Tengah dan kabupaten sekitar melalui jalur darat. “Ini merupakan komitmen kami untuk memastikan kebutuhan energi tetap terpenuhi, meski akses distribusi belum pulih sepenuhnya,” katanya.
Selain BBM, kebutuhan LPG juga mulai terpenuhi setelah kapal pengangkut LPG dari Terminal LPG Arun–Lhokseumawe mendarat di Pelabuhan Ulee Lheue.
Perkembangan utama LPG langsung disalurkan ke SPBE dan SPBU di Banda Aceh serta seluruh kabupaten/kota. Operasi pasar LPG digelar di Banda Aceh untuk menjaga ketersediaan tabung. Untuk Bireuen, yang jalur daratnya masih terhambat, suplai dialihkan melalui jalur laut
Pada Jumat (5/12/2025) malam, 16 skid tank kembali diberangkatkan dari Banda Aceh menuju Terminal Arun untuk mengisi ulang pasokan LPG wilayah utara dan barat Aceh.
Wilayah Aceh bagian timur tidak mengalami kendala signifikan karena dekat dengan terminal utama di Lhokseumawe. Seluruh distribusi berjalan normal dan stabil.
Satu hal, Misbah menegaskan bahwa Pertamina bekerja 24 jam bersama pemerintah daerah, TNI–Polri, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pemulihan distribusi energi. “Kami berkomitmen menjaga ketersediaan BBM dan LPG untuk masyarakat Aceh, terutama di wilayah yang masih sulit dijangkau.” tutupnya.