Luiza Rozova Putri Putin Menyesalkan Terjadinya Perang tapi tak Kuasa Menghentikannya
Kabar menyejukan dibagikan media terkait pernyataan putri ‘rahasia’ Presiden Vladimir Putin, Luiza Rozova, 22 tahun. Kepada jurnalis Ukraina ia menyatakan sangat menyesal atas terjadinya perang yang melibatkan ayahnya.
Dilansir New York Post, putri Vladimir Putin yang diduga menjadi orang yang dirahasiakan, telah meminta maaf atas perang yang melibatkan ayahnya di Ukraina, setelah ia dikonfrontasi di Paris oleh seorang jurnalis Ukraina yang saudara laki-lakinya tewas dalam serangan udara Rusia baru-baru ini.
Luiza Rozova, mengatakan ia "sangat menyesal" atas perang tersebut, tetapi bersikeras bahwa ia tidak memiliki kuasa untuk menghentikannya. Videonya diambil di jalanan ibu kota Prancis oleh jurnalis Dmytro Sviatnenko.
"Saya sangat menyesal hal ini terjadi. Sayangnya, saya tidak bertanggung jawab atas situasi ini," kata Rozova, sambil menutupi wajahnya dengan masker, ia tampak dikawal oleh pengawal profesional.
Dikutip dari New York Post, Rozova, yang diduga sebagai anak hasil hubungan gelap Putin dan mantan kekasihnya, Svetlana Krivonogikh, menuntut agar dirinya tidak difilmkan selama konfrontasi dengan reporter dari media Ukraina TSN.
“Ayahmu Membunuh Saudaraku,” Kata Sviatenko
"Tiga minggu yang lalu, ayahmu membunuh saudaraku," kata Sviatenko kepada Rozova, merujuk pada saudaranya, pilot pesawat tak berawak Volodymyr, sebelum bertanya apakah Rozova mendukung perang ayahnya.
"Apa hubungannya denganku?" jawab Rozova, yang ditanggapi Sviatenko, "Yah, dia ayahmu. Setidaknya, kau bisa meneleponnya sekarang dan berkata, 'Ayah, hentikan pengeboman Kyiv.'"
"Ya, tentu saja," jawab Sviatenko.
Netizen Curiga Video Itu Palsu
Berita dan video itu marak di media sosial. Sejumlah netizen membatahnya. Mereka mencurigai itu ‘video fake’.
“Benar-benar palsu. Putri Putin tidak berkeliaran di jalanan Paris tanpa pengawal yang diam-diam. Perhatikan kita tidak pernah melihat wajahnya...,” tulis RusXXX
Presiden Putin [Foto: Instagram]Sementara netizen lainnya,@LanXXX memaparkan pandangannya, “ 1) Dia adalah anak haram dari hubungan gelap; patut dipertanyakan apakah dia mengenal Putin secara pribadi. Mungkin dia hanya bertemu Putin beberapa kali seumur hidupnya, atau mungkin tidak pernah sama sekali. Putin tidak pernah mengakuinya.
2) Dia telah berulang kali menentang perang di media sosial dan telah meninggalkan Rusia. Saya sangat yakin Putin tidak setuju dengan keputusannya.
3) Di Prancis, dia bekerja di museum yang berfokus pada seni anti-perang. Dia bekerja, jadi kemungkinan besar dia mencari nafkah sendiri.
4) Pria itu seharusnya melawan Putin di garis depan, alih-alih melecehkan gadis-gadis muda.”
Sumber: New York Post, sumber lainnya