Tanam Pohon Nyata Turunkan Emisi: Pulihkan Lahan Degradasi

FTNews – Penanaman pohon serentak kembali Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) genjot serentak di seluruh Indonesia. Penanaman pohon cara nyata untuk menekan dampak perubahan iklim.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, penanaman serentak pohon mulai sejak 30 Desember 2023. Aksi ini akan terus berlanjut hingga April 2024 atau selama musim penghujan.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pun ikut serta dalam penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia. Ia bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, menanam pohon di Serang, Banten, Minggu (14/1).

Menurut keterangan KLHK, acara penanaman serentak ini juga terhubung melalui video conference dengan seluruh provinsi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan, perubahan iklim kian nyata dan dampaknya adalah memanasnya suhu Bumi.

Terjadi juga penurunan produktivitas tanaman pangan, hilangnya wilayah-wilayah kepulauan. Meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologis dan hilangnya keanekaragaman hayati.

“Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta mengurangi emisi dengan menanam. Dan menanggulangi sampah di sekitar lingkungan kita,” kata Wapres, di Serang, Banten.

Menurutnya, menanam dan mengelola sampah harus sejak dini ditanamkan pada generasi muda Indonesia. Sehingga bisa mengakar kuat, menjadi budaya dan gaya hidup.

Menanam pohon lanjutnya, menjadi aksi mitigasi perubahan iklim yang konkret. Mampu memulihkan kawasan hutan dan lahan terdegradasi, lahan tidak produktif, lahan kritis. Termasuk juga memulihkan areal rawan bencana, termasuk di daerah sepanjang kanan kiri sungai (riparian).

Manfaat menanam pohon tidak hanya kayu sebagai fungsi ekonomi. Namun juga memiliki fungsi sosial dan ekologis.

“Pohon memiliki kemampuan menyerap emisi karbon dengan cukup efektif. Menanam pohon menjadi salah satu cara yang murah dan mudah untuk dilaksanakan,” paparnya.

BACA JUGA:   "Kitorang Melihat Terang" Sedot Perhatian Wapres
Wapres KH Ma’ruf Amin menanam pohon. Foto: KLHK

Genjot Penanaman Serentak

Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLHK pun terus menggenjot kegiatan penanaman serentak di Indonesia. Langkah nyata mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.

Bibit pohon disesuaikan kondisi agroklimat setempat. Berupa bibit kayu-kayuan, penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), buah-buahan, dan jenis multi-purpose tree species (MPTS).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, lokasi penanaman pohon di Provinsi Banten ini merupakan lahan kritis yang menjadi target pemerintah dalam pemulihan kualitas lingkungan hidup.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen masyarakat,” ungkap Menteri LHK.

Pohon kata Siti, memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim. Sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.

Menteri LHK Siti Nurbaya membagikan bibit pohon saat penanaman serentak. Foto: KLHK

Penataan Sungai Cidurian

Selain penanaman di lokasi juga penataan ada Sungai Cidurian. Penataan berupa renovasi 2 unit IPAL MCK dan pembangunan 1 unit IPAL MCK Umum. Sarana ini mampu menurunkan beban pencemaran sebesar 219 kg BOD/tahun. Kemudian ekoriparian di sempadan Sungai Cidurian sekitar 200 meter.

“Diharapkan dengan penataan ini dapat menjadi tempat wisata air. Sehingga masyarakat mau ikut menjaga air sungai,” ucap Siti.

Pembangunan ekoriparian juga dilengkapi fasilitas IPAL kapasitas 1.000 orang yang dapat menurunkan beban pencemar sebesar 146 kg BOD/tahun.

Artikel Terkait