Tata Cara Shalat Khusuf atau Gerhana Bulan Malam Ini
Lifestyle

Fenomena gerhana bulan selalu menjadi perhatian masyarakat luas, termasuk umat Islam yang memaknainya bukan sekadar peristiwa astronomi, melainkan juga momen spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Malam ini, langit akan menampilkan gerhana bulan yang bisa disaksikan di berbagai wilayah Indonesia.
Kehadirannya menjadi pengingat akan kebesaran Sang Pencipta sekaligus kesempatan untuk melaksanakan ibadah sunnah berupa shalat Khusuf.
Baca Juga: Netizen Heboh Gerhana Matahari Hari Ini, Ternyata Salah Tahun
Dalam kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Al-Bantani (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2002, hlm. 108), dijelaskan bahwa hukum shalat Khusuf adalah sunnah muakkadah, yakni ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.
Tata Cara Salat Gerhana
Ilustrasi salat gerhana Bulan. (Meta AI)
Baca Juga: Bumi Akan Gelap Selama 6 Menit 23 Detik pada 2 Agustus
Tata cara pelaksanaannya secara umum mirip dengan shalat sunnah biasa, namun memiliki kekhususan tersendiri.
Syekh Nawawi membagi pelaksanaan shalat gerhana dalam tiga tingkatan. Pertama, tingkatan paling sederhana, yakni dua rakaat sebagaimana shalat sunnah Zuhur. Kedua, tingkatan pertengahan dengan dua kali rukuk dan dua kali sujud dalam setiap rakaat.
Ketiga, tingkatan sempurna, yaitu dengan memperpanjang bacaan surat setelah Al-Fatihah, misalnya surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, dan Al-Ma’idah, sesuai kemampuan.
Semakin panjang bacaan surat, semakin panjang pula rukuk dan sujud yang dilakukan.
Tata Cara Melaksanakan Salat Gerhana Bulan
Ilustrasi melaksanakan salat gerhana Bulan. (Meta AI)
Adapun tata cara melaksanakan salat gerhana bulan (khusuf) tingkat pertengahan adalah sebagaimana berikut, seperti dilansir dari Kementerian Agama:
1. Niat shalat gerhana yang dibarengi dengan takbiratul ihram. Adapun lafal niatnya adalah sebagaimana berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”
2. Membaca doa Iftitah. 3. Membaca Ta’awudz dan Al-Fatihah. 4. Membaca surat Al-Qur’an dengan jahr (lantang). 5. Rukuk pertama (lama). 6. Bangkit dari ruku (I‘tidal). 7. Membaca surat Al-Fatihah kembali. 8. Membaca surat yang lebih pendek dari surat pada poin 4. 9. Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama). 10. Bangkit dari ruku (I‘tidal). 11. Sujud pertama. 12. Duduk di antara dua sujud. 13. Sujud kedua.
Selanjutnya berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua dan tata caranya pun sama sebagaimana pada rakaat pertama. Hanya saja, bacaan suratnya lebih pendek daripada bacaan surat pada rakaat pertama.
Setelah itu, dilanjutkan dengan melakukan tasyahud akhir dan ditutup dengan salam.
Dengan demikian, tata cara shalat Khusuf atau gerhana bulan itu pada dasarnya adalah sama seperti shalat sunnah pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada jumlah rukuk dan sujud yang dilakukan di setiap rakaatnya.