Tempat Lain Produksi Film Asusila di Jaksel Beralih Jadi Konveksi Baju

Forumterkininews.id, Jakarta – Rupanya lokasi rumah produksi konten pornografi di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan tak hanya satu.

Dari lokasi pertama, berjarak 900 meter menjadi lokasi kedua. Lokasinya masih di Jalan Srengseng Sawah RT 12 RW 9, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan Forumterkininews.id, tempat kejadian perkara (TKP) rumah produksi kedua tersebut telah beralih menjadi tempat konveksi pembuatan baju.

Terlihat rumah tersebut bangunannya tak jauh berbeda dengan lokasi pertama. Bangunan dua tingkat bercat putih. 

Sementara itu pemilik konveksi, Agus mengaku baru menempati ruko tersebut selama satu bulan sejak Agustus 2023.

“Sekarang saya ngontrak setengah tahun dan baru menempati 1 bulan. Ketika saya survei dan menempati, pokoknya ruko sudah kosong dan bersih enggak terlalu detail lah,” kata Agus, di lokasi, Selasa (12/9).

Agus mengaku tidak mengetahui detail, kegiatan sebelumnya di rumah tersebut. Namun ia sempat mendengar, rumah pernah jadi tempat perekrutan calon artis sinetron.

Sebelumnya polisi berhasil mengungkap kasus rumah produksi film konten asusila atau pornografi yang melibatkan selebgram hingga model di daerah Jakarta Selatan.

Salah satu rumah sebagai tempat kejadian perkara (TKP) berada di Jalan Srengseng Sawah, RT 12 RW 9, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan Forumterkininews.id, rumah tersebut sepi tertutup rapat tak berpenghuni usai penangkapan produser hingga pemeran film. Tetapi tidak terdapat garis polisi pada rumah tersebut pascapenggerebekan oleh polisi.

Berdasarkan keterangan saksi, rumah tersebut kerap menjadi tempat syuting. Namun terlihat tidak ada aktivitas atau pun penghuni (penyewa) sejak 2 bulan lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan, dua minggu lalu sempat terlihat aktivitas penyewa memindahkan sejumlah barang yang berada di rumah tersebut.

BACA JUGA:   Belasan Bandar Narkoba Kelas Teri Ditangkap Jajaran Polsek Senen

Kemudian saksi menuturkan sebelum kasusnya terungkap, biasanya penyewa melakukan aktivitas untuk syuting pada waktu sore hingga malam. Tetapi dirinya tidak mengetahui ternyata film yang diproduksi merupakan film memuat konten asusila.

“Biasanya sih sore sampe malem. Dia sih ngakunya produksi film lucu-lucuan,” ucap saksi.

Artikel Terkait