Terkait Konten Palestina, Alasan Mantan Pegawai Meta Dipecat

FTNews – Mantan insinyur komputer Meta, Ferras Hamad, menuduh mantan perusahaannya memecat dirinya akibat dari konten Palestina. Di mana, ia mengatakan bahwa pemecatan ini terjadi akibat dari saat ia ingin memperbaiki bugs. Yang mana membuat unggahan-unggahan tentang Palestina di Instagram tertangguhkan.

Mengutip dari Reuters, pria berdarah Palestina-Amerika Serikat ini sudah bergabung dengan perusahaan teknologi ini sejak 2021 silam. Kini, ia menuntut mantan tempat kerjanya atas tuduhan diskriminasi, PHK yang tidak sah, dan kesalahan lainnya dalam pemecatannya pada Februari 2024 lalu.

Dalam tuntutan tersebut juga, Hamad menuduh akan adanya pola bias terhadap para keturunan Palestina. Ia menuduh perusahaan tersebut telah menghapus pesan internal. Di mana, pesan-pesan tersebut yang berkaitan dengan korban-korban berjatuhan di Gaza. 

Serta, adanya penyelidikan atas penggunaan emoji bendera Palestina. Sementara itu, ia mengatakan bahwa tidak ada hal yang serupa dalam unggahan yang menggunakan emoji bendera Israel dan Ukraina.

Dengan adanya klaim dari Hamad, maka berpotensi membenarkan kritik yang kelompok-kelompok kemanusiaan tuai ke Meta. Mereka menuduh Meta melakukan moderasi performa untuk menampilkan lebih sedikit untuk konten Palestina dan Israel.

Tuduhan Moderasi Konten

(Aksi bela palestina di Yaman/Reuters via Aljazeera)

Sejak peperangan ini meletus pada tahun lalu, perusahaan ini telah mendapatkan berbagai macam tuduhan. Di mana, mereka berusaha menutupi dukungan-dukungan untuk Palestina dari para pengguna media sosialnya.

Selain itu, sebanyak 200 karyawan Meta juga mengangkat permasalahan ini. Hingga, mereka membuat sebuah surat terbuka kepada sang CEO, Mark Zuckerberg dan pimpinan lainnya.

Hamad mengatakan pemecatannya tampaknya berasal dari sebuah insiden pada bulan Desember yang melibatkan prosedur darurat. Yang mana, dirancang untuk memecahkan masalah parah pada platform perusahaan. Rancangan tersebut bernama SEV atau “site event“.

BACA JUGA:   Heboh! Tersebar Foto Donald Trump di Penjara Atlanta

Sebuah media pemberitaan online asal Amerika Serikat (AS), Mondoweiss, juga pernah mengalami hal yang tidak mengenakan. Media yang berfokus pada memperjuangkan hak-hak masyarakat Palestina ini mengalami penangguhan pada akun Instagram-nya. Mereka mengabarkan hal tersebut melalui media sosial milik Elon Musk, X, pada 10 Oktober 2023. 

Artikel Terkait