Terkuak Tabiat Asli Ray Sahetapy Saat Masih Hidup
Lifestyle

Kepergian aktor senior Ray Sahetapy menyisahkan duka mendalam bagi keluarga besar Sahetapy.
Marga Sahetapy sendiri berasal dari Donggala, Sulawesi Tengah.
Ray Sahetapy diketahui meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 21.04 WIB malam disebabkan oleh penyakit komplikasi.
Baca Juga: Dewi Yull Ikut Prosesi Pemakaman Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Kenakan Pakaian Serba Putih
Charly Sahetapy, adik kandung Ray, mengatakan bahwa sang kakak memang suka membantu dan menolong.
"Orangnya baik, dia (Ray Sahetapy) suka menolong keluarga juga," kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).
"Bukan cuma dia. Saya juga perhatikan dia, kita kebetulan ada sembilan saudara, jadi kita saling tolong menolong," ungkap Charly.
Baca Juga: Kepergian Ray Sahetapy Membuat Ira Wibiwo Merasa Kehilangan : Banyak Sekali Kontribusi di Perfilman
Kabar Ray Sahetapy meninggal dunia disampaikan oleh putranya, Surya Sahetapy, di Instagram.
Keluarga mengatakan bahwa kondisi aktor The Raid itu menurun selama satu bulan terakhir.
Surya membagikan foto kenangan bersama sang ayah dengan keterangan "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un" dan pesan perpisahan yang menyentuh.
Ray pernah alami gangguan pernapasan sebanyak dua kali karena ada gangguan di paru-parunya.
Sebelum meninggal dunia, Ray Sahetapy pernah terserang stroke dan diabetes.
Ray Sahetapy mengawali karier di dunia seni peran lewat film Gadis (1980), garapan sutradara Nya' Abbas Akup.
Ray juga membintangi beberapa film populer seperti The Raid (2011), Nagabonar Reborn dan Darah Daging (2019), Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, 100 persen Halal (2020), Jin Khodam, dan Kutukan Peti Mata (2023).
Lewat film Noesa Penida, nama Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1989.
Ray Sahetapy Beli Skenario Tio Pakusadewo
Aktor senior Tio Pakusadewo jadi bagian dari banyak artis yang melayat jenazah Ray Sahetapty di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/4/2025).
Tio Pakusadewo tiba sekira pukul 14.30 WIB dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pengikat kepala berwarna senada.
Bintang film Surat Dari Praha itu langsung bergegas menuju ke dalam ruangan tempat jenazah Ray Sahetapy bersemayam.
Setelah itu, Tio Pakusadewo mau berbagi cerita soal kenangan indah saat bersama Ray Sahetapy.
Aktor berusia 61 tahun itu mengatakan, dirinya pernah dijenguk Ray Sahetapy saat berada dalam tahanan Polda Metro Jaya.
"2017 atau 2018, saya mau dipindah dari Polda ke rehabilitasi itu Ray datang dan hanya Ray sendiri yang datang. Itu nggak bisa saya lupain," cerita Tio Pakusadewo.
"Ketika sudah di rehabilitasi memang banyak yang datang, tapi yang nemenin saya melewati proses dari Polda ke rehabilitasi itu Ray Sahetapy," sambungnya.
Tio mengungkap dirinya dan Ray Sahetapy menjalin kedekatan sejak lama, bahkan mereka pernah terlibat bareng dalam beberapa proyek film.
"Saya punya memori bersama Ray Sahetapy, Ray itu artinya sinar kan, jadi selama dua dekade pernah bersinar lah menyinari panggung hiburan rakyat," ucap dia.
Tio Pakusadewo juga punya kenangan manis lainnya saat bersama Ray Sahetapy. Saat itu Ray membeli skenario yang dibuat Tio.
Berkat Ray, Tio jadi punya uang dan bisa digunakan untuk biaya menikah.
"Gue bilang, 'nggak lama dari sini kayaknya harus nikah. Paling lama sebulan lagi. Tapi gue enggak punya duit. Tapi gue punya skenario, lu mau beli ga?'. 'Udah sini gue beli', dibeli sama dia langsung," kenang Tio.
Tio Pakusadewo menjual skenario itu di harga Rp 20 juta. Uang tersebut untuk maskawin dan persiapan menikah.
"Harga Rp 20 juta dan uang itu dipakai buat persiapan nikah dan maskawin. Saya nggak bisa mengabaikan dia. Penting buat saya. Ada momen saya sedang butuh pertolongan," tutur Tio Pakusadewo.
Sampai artikel ini dimuat, Jenazah Ray Sahetapy masih disemayamkan di Rumah Duka Sentosa di RSPAD Gatot Subroto.
Jenazah bintang The Raid itu akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/4/2025).
Pihak keluarga Ray Sahetapy masih menunggu kedatangan Surya Sahetapy, yang masih dalam perjalanan dari Amerika Serikat. (Selvianus Kopong Basar)