Teror Kepala Babi dan 6 Tikus Terpenggal, Netizen: Berarti Tempo Berada di Jalur Tepat
Lifestyle

Media sosial diramaikan oleh kasus teror ke kantor media Tempo. Tempo mendapat kiriman dari anonim berupa kepala babi dan enam tikus dengan kepala terpenggal.
Kedua kiriman tersebut berbeda hari. Kepala babi dikirim pada Rabu, 19 Maret 2025.
Kepala babi tersebut dikirim berupa paket yang dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada “Cica” atau Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar @bocoraluspolitik.
Baca Juga: Indonesia Darurat Kebebasan Pers! Iwakum Sebut Polisi Lamban Ungkap Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus kepada Tempo
Sementara kiriman tikus terjadi Sabtu, 22 Maret 2025. Ada enam tikus dengan kepala terpenggal tapi masih disimpan sepaket dengan bagian tubuh.
Kardus berisi bangkai tikus itu dilempar seseorang ke halaman kantor Tempo pukul 02.11 WIB. Tak ada tulisan apa pun di paket tersebut.
Netizen menganggap teror tersebut sudah keterlaluan dan kepolisian harus mengungkapnya dengan cepat. Polisi harus menangkap pelaku pengirim paket tersebut dan atau pun orang di belakangnya.
Baca Juga: Tempo Raih Dua Gelar Anugerah Dewan Pers 2021
"Teror ini bentuk ketakutan yang nyata dari mereka yg merasa terancam oleh suara yg tidak bisa mereka kendalikan. Jurnalisme yang tidak tunduk, tidak bisa dibeli, dan terus menjalankan tugasnya sebagai pengawas kekuasaan. Terima kasih Tempo, karenamu demokrasi masih bernafas ditengah upaya sistematis utk membunuhnya. #KamiBersamaTempo," tulis @nayzea.
"Semoga Allah lindungi para jurnalis dan orang-orang hebat di dalam Tempo ini," kata @hhonhon.
"Semakin TEMPO diancam malah semakin menyala gerakan rakyat," komentar @adnanfatron. "Berarti Tempo sudah di Jalur yang tepat. #KamiBersamaTempo," kata @ amandacahaya.
"Tempo dari dulu ga pernah gentar sama intimidasi," kata @ariija.90.94.
Tempo meminta aparat kepolisian mengusut tuntas teror tersebut. Teror ini menjadi ancaman terhadap kerja media dan kebebasan pers.
"Mampukah kepolisian mengungkap aktor di balik serangan teror ini?" tulis Tempo di media sosialnya.