Terulang Kembali! Tokoh NU Ini Juga Pernah Pergi ke Israel

FTNews – Indonesia digemparkan dengan sebuah kabar di Internet. Di mana, lima anggota dari organisasi keagamaan Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. 

Hal tersebut tentu mencoreng nama dari NU itu sendiri, yang selalu menunjukan dukungannya kepada Palestina. Sebabnya, banyak permasalahan geopolitik yang menjadi dasar dari kebencian masyarakat Indonesia dengan Israel.

Namun, ini bukan pertama kalinya nama NU tercoreng oleh sebuah blunder yang serupa. Pada tahun 2018 silam, Yahya Cholil Staquf yang merupakan tokoh Pengurus Besar NU mengisi sebuah kuliah umum milik American Jewish Committee (AJC) di Jerusalem, Israel.

Ia pun sudah menyadari bahwa akan banyak kecaman terkait kunjungannya tersebut. Namun, Yahya pun tetap melancarkan aksinya dengan mengatakan bahwa apa yang ia lakukan untuk mendukung Palestina.

“Beberapa orang di negara saya dan di bagian lain di dunia mengutuk saya atas kedatangan saya di sini, di Yerusalem. Mereka meneriaki saya ‘Anda ini muslim atau bukan? Mengapa Anda tidak membela Palestina?’,” ujarnya di kuliah umum di The Truman Institute, Israel.

Adiknya yang kini menjabat sebagai Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, juga ikut menyebarkan video sang kakak saat di Israel tersebut. Selain itu, yang juga menjadi permasalahan di mana Yahya tidak menyinggung konflik antara Israel dan Palestina, bahkan tidak membela Palestina sama sekali. Akibat hal tersebut, nama dari NU pun menjadi tercoreng.

Tidak Meminta Maaf

Meskipun kunjungan tokoh NU ke Israel ini tuai banyak kecaman, namun ia tidak meminta maaf kepada publik. Bahkan, Yahya Cholil Staquf mengutip perkataan dari sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib.

“Mereka yang menyukaimu, tidak membutuhkan penjelasan darimu. Mereka yang membencimu, tidak akan mengubah pikiran meski kau jelaskan,” kutipnya.

BACA JUGA:   Penutupan Rakernas, PDIP Mantap Jadi Oposisi?

“Jadi saya hanya akan berkata, ‘let it be’. Saya hanya akan berfokus pada pesan yang saya yakini perlu untuk saya sampaikan,” lanjutnya.

Yahya tidak hanya mendapat kecaman dari dalam negeri saja. Namun, Palestina juga menyayangkan tindakan dari Khatib Aam PBNU tersebut.

Artikel Terkait