Lifestyle

Tika Tazkya, Perempuan Asal Bandung Beri Pidato di Wisuda University of Melbourne

26 Desember 2025 | 17:04 WIB
Tika Tazkya, Perempuan Asal Bandung Beri Pidato di Wisuda University of Melbourne
Tika Tazkya Nurdyawati terpilih memberikan pidato di acara wisuda di University of Melbourne. [Instagram]

Tika Tazkya Nurdyawati, aktivis pendidikan asal Bandung dan founder komunitas "Muda Empati", baru saja meraih prestasi gemilang.

rb-1

Dia lulus dengan predikat Cum Laude (First Class Honours) dari University of Melbourne, kampus peringkat 1 di Australia, dengan IPK sempurna 4.0.

Baca Juga: Duka Bandung, Wartawan Foto Senior Syamsuddin dan Anak Meninggal Usai BeAT Tabrak Hino

rb-3

Tak hanya itu, gadis berhijab ini juga sebelumnya pernah jadi pembicara TEDx di kampusnya, mewujudkan doanya di tahun 2024.

"Saya memohon pada Allah untuk jadi pembicara TEDx, dan Dia kabulkan di universitas terbaik Australia," tutur Tika dengan penuh syukur.

Tika Tazkya Klarifikasi Usai Mendapat Beasiswa Indonesia Maju

Baca Juga: Seblak Bandung Guncang Thailand, Artis Papan Atas Davika Hoorne Bilang 'Aroi'

Tika Tazkya Nurdyawati terpilih memberikan pidato saat wisuda di University of Melbourne [Instagram]Tika Tazkya Nurdyawati terpilih memberikan pidato saat wisuda di University of Melbourne [Instagram]

Dalam momen kelulusannya, Tika dengan jujur mengklarifikasi dua hal:

  • Dia adalah penerima Beasiswa Indonesia Maju, bukan Australia Awards, karena ingin mengakui bahwa pendanaan berasal dari rakyat Indonesia.
  • IPK kelulusannya adalah 86.13 (setara 4.0), yang merupakan buah dari kerja keras panjang.

Saya senang tidak menyerah. Lulus dengan predikat Cum Laude dari universitas peringkat pertama di Australia. 🫶🏻

"Sekadar klarifikasi singkat, demi akurasi dan transparansi. Selama presentasi profil, saya secara keliru diperkenalkan sebagai penerima Australia Awards. Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya adalah penerima Beasiswa Indonesia Maju. Ini penting bagi saya karena beasiswa bukan hanya label—beasiswa mewakili tanggung jawab institusional. Dan saya berhutang budi kepada rakyat Republik Indonesia, yang tanpa henti membayar pajak untuk itu, bukan kepada orang lain," tulisnya.

Dia menambahkan bahwa IPK yang disebutkan selama upacara adalah 81,83, yang mencerminkan IPK miliknya tahun 2024. IPK tahun 2025 adalah 86,13, hasil dari proses panjang dan kerja keras yang ingin ia akui dengan semestinya.

"Saya memilih untuk melihat momen ini bukan hanya sebagai akhir dari perjalanan pascasarjana saya, tetapi juga sebagai titik awal untuk apa yang akan datang selanjutnya—secara akademis, profesional, dan pribadi. Semoga tonggak sejarah ini membuat saya tetap rendah hati sekaligus terus mendorong saya maju," tutup Tika.

Rahasia Produktivitas dan Kebahagiaannya: Kekuatan Menulis

Di balik segudang prestasi akademiknya, Tika punya rahasia sederhana: kebiasaan menulis. Menurut founder Muda Empati ini, menulis bukan hanya untuk publikasi, tapi terutama untuk diri sendiri (journaling).

  • Secara Sains: Menulis terbukti mengasah fungsi memori dan otak.
  • Secara Psikologi: Membuat hidup lebih terarah dan bahagia.
  • Secara Sosial: Meningkatkan empati dan kemampuan memahami perspektif orang lain.

"Gak ada alasan untuk tidak mulai menulis. When you focus on the good, the good gets better. Pasti akan ada yang terbantu dengan tulisan kita," tegasnya dengan penuh semangat.

Jejak Akademik yang Cemerlang

Perjalanan akademik Tika memang konsisten cemerlang:

  • SMA: Lulusan Terbaik SMAN 8 Bandung (2018).
  • S1: Magna Cum Laude dari Hubungan Internasional Unpad (IPK 3.80).
  • Pertukaran Pelajar: IPK sempurna 5.0 di Polandia.
  • S2: IPK 4.0 di University of Melbourne
  • Jadi pembicara di TEDx.

Melalui Muda Empati dan kisahnya, Tika membuktikan bahwa kombinasi intelektualitas, empati, dan kedisiplinan menulis bisa membawa seseorang meraih mimpi di panggung dunia.

Tag bandung australia tika tazkya