Tsunami Dahsyat Secara Mengejutkan Tertangkap Satelit NASA, di Mana Lokasinya?
Sebuah satelit milik NASA secara mengejutkan berhasil menangkap gambar tsunami besar secara langsung dari luar angkasa. Peristiwa langka ini menjadi sorotan dunia sains karena detail visual yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Tsunami tersebut terjadi di Samudra Pasifik, tepatnya di wilayah zona subduksi Kuril–Kamchatka, lepas pantai timur Rusia. Pengamatan ini dilakukan oleh satelit SWOT hasil kerja sama NASA dan badan antariksa Prancis, CNES, pada Juli 2025.
Peristiwa ketika Gambar Terekam Satelit.
Baca Juga: NASA Rilis Gambar dan Video Komet 31/ATLAS, Isu Pesawat Alien Terbantahkan?
Peristiwa bermula saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah Kuril–Kamchatka pada 29 Juli 2025. Momen ini tertangkap secara kebetulan oleh satelit SWOT yang sedang melintas di atas lokasi kejadian, dikutip Futura-Sciences.
Gempa kuat tersebut memicu gelombang tsunami yang kemudian merambat cepat melintasi Samudra Pasifik. Biasanya, pergerakan awal tsunami sulit diamati secara menyeluruh karena keterbatasan instrumen pemantauan.
Baca Juga: Ada Tsunami Rusia, Warga Pesisir AS Diminta Mengungsi
Namun kali ini, SWOT mampu merekam perubahan tinggi permukaan laut dengan resolusi sangat detail. Data satelit tersebut diperkuat oleh pengukuran dari tiga buoy DART (pendeteksi tsunami) yang berada di laut dalam.
Para ilmuwan dapat mengikuti tsunami sejak awal terbentuk hingga menyebar luas di lautan. Untuk pertama kalinya, evolusi gelombang tsunami dapat diamati secara utuh dari luar angkasa.
Hasil pengamatan menunjukkan gelombang tsunami tidak bergerak sebagai satu kesatuan tunggal. Tsunami justru terpecah menjadi gelombang depan besar yang diikuti rangkaian gelombang lebih kecil.
Hasil Gambar Satelit untuk Masa Depan
Visualisasi tsunami besar yang ditangkap satlelit NASA. [nasa.gov]Gelombang pertama tercatat memiliki ketinggian lebih dari 45 sentimeter atau hampir 0,5 meter di permukaan laut. Struktur kompleks ini terbentang hingga sekitar 120 kilometer, sesuatu yang sebelumnya tak terdeteksi oleh satelit generasi lama.
Temuan ini menantang pemahaman lama dalam ilmu kebencanaan tsunami. Selama ini, tsunami besar diyakini bergerak sebagai satu gelombang stabil tanpa terfragmentasi.
Data dari SWOT membuka peluang besar bagi pengembangan sistem peringatan dini tsunami. Dengan pemantauan langsung dari luar angkasa, tsunami dapat dikenali lebih cepat sejak fase awal pembentukannya.
Para peneliti berharap teknologi ini dapat memberikan tambahan waktu peringatan bagi wilayah pesisir. Beberapa menit ekstra tersebut berpotensi menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi dampak bencana di masa depan.