TMC Hari ke Empat, 3 Ton Garam Disebar di Langit Padang

FTNews – Upaya mengeliminasi cuaca ekstrem pascabanjir banjir dan longsor di Sumatera Barat lewat teknologi modifikasi cuaca (TMC) memasuki hari ke empat. Sebanyak 3 ton garam atau Natrium Klorida (NaCl) disemai sejak hari pertama operasi.

TMC pertama kali Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan tim TMC mulai pada 15 Mei 2024. Lalu operasi TMC pada Sabtu (18/5) melakukan tiga sorti penerbangan selama 6 jam 11 menit.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan, fokus penyemaian di wilayah sekitar daerah aliran sungai di lereng Gunung Marapi.

Total NaCl yang disemai pada operasi TMC kali ini berjumlah 3.000 kilogram atau 3 ton. Yang mana setiap sorti penyemaian sebanyak 1.000 kilogram.

Sorti pertama tim lakukan pada pukul 10.21 WIB dengan target penyemaian di sekitar wilayah tenggara hingga timur Kota Padang yakni wilayah Sijunjung dan Solok bagian selatan. Sorti 1 ini dengan ketinggian 11.000 kaki.

Kemudian, sorti kedua pada pukul 13.02 WIB, dengan target penyemaian awan di sekitar wilayah Pesisir Selatan yaitu bagian selatan Kota Padang. Penyemaian ini tim lakukan di ketinggian 12.500 hingga 13.000 kaki.

Sementara sorti ketiga pada pukul 15.59 WIB dengan target penyemaian di sekitar wilayah timur laut hingga timur Kota Padang, di ketinggian 11.000 kaki.

Tim TMC siap menyemai garam (NaCl) dari atas pesawat. Foto: BNPB

Penyemaian Garam

Penyemaian berlangsung di pagi menjelang siang hingga sore hari. Karena awan potensi hujan sudah teridentifikasi ketika menjelang siang hari. Hal ini sesuai prediksi curah hujan harian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Prediksinya di lima wilayah yaitu Pariaman, Padang, Bukittinggi, Batu Sangkar, dan Padang Panjang. Sederet wilayah itu akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sebesar 6,3 sampai 16,6 milimeter per hari.

BACA JUGA:   Update Banjir Seoul : Enam Masih Hilang, Akses Transportasi Lumpuh Total

Operasi TMC kali ini guna mendukung percepatan masa transisi darurat ke pemulihan bencana banjir lahar hujan dan tanah longsor di Sumatera Barat. Adapun total jam terbang kumulatif operasi TMC tersebut sejak 15 hingga 18 Mei 2024 berjumlah 22 jam 23 menit.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, dari prakiraan BMKG masih terdapat potensi hujan lebat hingga 22 Mei 2024 di wilayah Sumbar.

Dwikorita pun merekomendasikan penerapan teknologi modifikasi cuaca di Sumbar. Menurutnya TMC dengan menabur zat NaCl atau garam ke langit menggunakan pesawat cara efektif. Cara ini mampu mengendalikan potensi cuaca ekstrem.

Artikel Terkait