FTNews – Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) resmi memberhentikan penuh ketua umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dari keanggotaannya.
Keputusan pemberhentian Hendry Ch Bangun tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Kehormatan PWI Pusat tertanggal 16 Juli 2024.
Dalam keterangan tertulis Ketua Dewan Kehormatan PWI, Sasongko Tedjo yang diterima redaksi FT News, Hendry diberhentikan karena telah melakukan penyalahgunakan jabatan.
“Dengan bertindak secara sepihak dan sewenang-wenang dalam merombak susunan Dewan Kehormatan dan Pengurus Pusat PWI,” kata Sasongko dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).
Dalam surat keputusan Dewan Kehormatan PWI, Hendry juga dianggap menyalahgunakan wewenang sebagai ketua umum PWI dengan menggelar rapat yang diperluas dengan menyalahi aturan organisasi.
Sasongko dalam paparannya juga mengatakan bahwa Hendry kerap melanggar konstitusi organisasi dan profesi, di antaranya Kode Perilaku Wartawan (KPW), Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Peraturan Dasar (PD), serta Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI.
“Ketua umum seharusnya menunjukkan keteladanan dalam melaksanakan kewajiban menaati PD, PRT, KEJ, dan KPW PWI sebagai konstitusi organisasi,” jelas Sasongko.
Sebelum dijatuhi keputusan ini, Hendry Ch Bangun sempat mendapat sanksi berupa peringatan keras dari Dewan Kehormatan PWI pada 11 Juli 2024.
Surat peringatan keras ini dijatuhi setelah langkah Hendry mencabut keputusan perombakan pengurus PWI Pusat, yang menyangkut pengurus Dewan Kehormatan.
Dari surat peringatan keras ini, Hendry Ch Bangun tidak memenuhi undangan klarifikas dari Dewan Kehormatan PWI.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Zulmansyah Sekedang diperintahkan Dewan Kehormatan PWI untuk segera menggelar rapat pleno pengurus pusat.
