Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2 Rugi Rp 14 Miliar Usai Dirampok, Pelaku Ditangkap
Metropolitan

FTNews - Insiden perampokan menimpa toko jam tangan mewah dan pakaian hingga pemilik mengalami kerugian Rp 14 miliar viral di media sosial. Aksi ini terjadi di kawasan PIK 2, Teluk Naga, Kota Tangerang, Banten.
Video perampokan juga terekam dalam CCTV toko dan diunggah dalam akun media sosial Instagram @wargajakarta.id, pada Selasa (11/6).
Terlihat dalam unggahan akun tersebut seorang pria terduga pelaku mengenakan pakaian berwarna putih berada didalam toko dan mengambil sejumlah barang milik toko. Kemudian terlihat pelaku mengacungkan senjata tajam ke tiga orang karyawan. Setelahnya karyawan diarahkan pelaku untuk masuk kedalam ruang fitting room.
Baca Juga: Gerebek Indekos di Tangerang, Dua Pria Miliki 20 Paket Narkotika Sabu Ditangkap
Kemudian pelaku mengarah ke ruangan lain dan menuju ke karyawati yang tengah berdiri. Selanjutnya pelaku meminta jam tangan yang terletak di etalase toko. Pelaku langsung mengambil sejumlah jam tangan dan dimasukkan kedalam tas yang dibawanya.
Menanggapi peristiwa ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam menyebutkan peristiwa terjadi pada 8 Juni 2024. Pihak kepolisian telah mengamankan satu orang pelaku berinisial HK.
“Update penanganan kasus perampokan yg terjadi tgl 8 juni di sebuah toko di bawahnya toko pakaian diatasnya toko jam tangan mewah, kami berhasil mengamankan HK hari Selasa, 11 Juni 2024 sekitar jam 18.50 WIB. Penangkapan di sebuah hotel daerah Cipanas, Puncak. Saat ini masih dilakukan pendalaman oleh penyidik pemeriksaan terhadap tersangka,†kata Ade Ary, di Polda Metro Jaya, pada Rabu (12/6).
Baca Juga: Dana Kampanye Paling Besar di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Kalau Kecil Ga Logis
Sementara itu ia mengungkapkan akibat kejadian ini, toko jam mengalami kerugian mencapai Rp 14 miliar. Hal ini dikarenakan pelaku mengambil 18 buah jam tangan mewah.
“Ini masih dilakukan pendalaman auditor beberapa pihak bank terkait yang nanti akan menjelaskan tentang transksi keuangan ini. Nanti akan diperiksa masih dilakukan pendalaman ya,†jelas Ade Ary.