Perampokan Museum Louvre, Raibnya Peninggalan Keluarga Napoleon Bonaperte
Perampokan Museum Louvre, Prancis pada Minggu (19/10/2025) pagi kemarin gegerkan dunia internasional.
Perampokan yang dilakukan sekitar empat orang itu dilakukan ketika museum baru saja dibuka pukul 09.30 waktu setempat
Baca Juga: Museum Louvre Tutup Setelah Perampokan Paling Berani di Siang Bolong
Para pelaku merampok harta benda peninggalan keluarga Napoleon Bonaparte.
Museum Louvre adalah satu di antara museum seni terbesar dan paling terkenal di dunia, terletak di pusat Paris, tepatnya di Rue de Rivoli, arrondissement pertama, dekat Sungai Seine.
Bekas Istana Louvre
Baca Juga: Sistem Suara Mati, An Yu Jin Hadapi Momen Paling Mencekam di Lollapalooza
Ilustrasi museum Louvre bekas kerajaan Louvre di Prancis [int]Museum ini menempati bekas Istana Louvre, yang dahulu merupakan benteng abad ke-12 dan pernah menjadi istana kerajaan sebelum beralih fungsi menjadi museum sejak tahun 1793 setelah Revolusi Prancis.
Dalam insiden perampokan ini, harta benda peninggalan keluarga Napoleon III, keponakan Napoleon Bonaperte raib.
Napoleon III, lahir dengan nama Charles Louis-Napoléon Bonaparte pada 20 April 1808.
Dia adalah Presiden Republik Prancis Kedua dari tahun 1848 hingga 1852, dan kemudian menjadi Kaisar Prancis dari 1852 sampai kejatuhannya pada 1870.
Ia adalah keponakan dari Napoleon Bonaparte, kaisar Prancis yang terkenal.
Barang-barang yang raib dalam aksi perampokan ini di antaranya tiara dan bros milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, kalung zamrud dan sepasang anting zamrud milik Permaisuri Marie Louise, tiara, kalung, dan satu anting dari set safir milik Ratu Marie-Amelie, dan Ratu Hortense serta bros berornamen yang dikenal dengan nama reliquary brooch.
Namun, dua benda termasuk mahkota milik Permaisuri Eugenie yang juga sempat digasak, ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
9 Perhiasan Kerajaan Bernilai Sejarah Raib
Ilustrasi sejumlah harta bersejarah kerajaan yang raib di Museum Louvre. [Instagram]Dalam aksi tersebut, sembilan perhiasan kerajaan dengan nilai sejarah sangat tinggi berhasil dicuri, termasuk tiara milik Permaisuri Eugénie dan kalung safir yang pernah dipakai Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense.
Dari sembilan perhiasan itu, dua ditemukan kembali dalam kondisi rusak.
Setelah mencuri perhiasan berharga tersebut, para pelaku melarikan diri dengan menggunakan motor menuju jalan tol A6.
Museum Louvre langsung ditutup sementara dan pihak kepolisian Paris membuka penyelidikan atas kasus pencurian oleh kelompok terorganisir ini.
Kejadian ini menjadi salah satu pencurian paling spektakuler dalam sejarah museum yang dikenal sangat ketat pengamanannya.
Pemerintah Prancis langsung bereaksi keras atas peristiwa perampokan dan pencurian ini.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Laurent Nunez, mengatakan bahwa perhiasan tersebut bukan sekadar benda bernilai, tetapi warisan yang memiliki arti simbolis kuat bagi sejarah Perancis.
"Ini bukan sekadar perhiasan, melainkan warisan budaya dengan nilai yang tak terhitung," ujar Nunez dalam pernyataan resmi, dikutip dari BBC, seperti dilansir dari Kompas.com.
Semua perhiasan itu dihiasi ribuan berlian dan batu mulia lain, dengan desain yang menggambarkan kekayaan budaya dan kemegahan era kekaisaran.
Mahkota yang dilapisi 1.354 berlian dan 56 zamrud itu memiliki hiasan berbentuk elang emas.
Menurut situs resmi Museum Louvre, mahkota tersebut merupakan salah satu karya paling menonjol dalam koleksi permata mahkota.
Polisi kini sedang memeriksa kondisi fisik kedua benda tersebut untuk memastikan tidak mengalami kerusakan.