Tol Lingkar Pekanbaru Melintasi Sungai, Bukit dan Lembah Ditarget Selesai Maret 2026

Riau

Kamis, 19 Juni 2025 | 21:52 WIB
Tol Lingkar Pekanbaru Melintasi Sungai, Bukit dan Lembah Ditarget Selesai Maret 2026
Pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru oleh Hutama Karya

Proyek pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru yang digarap oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), telah menunjukkan progres pembangunan yang signifikan. Hingga saat ini, progres pembangunan fisik jalan tol tersebut telah mencapai 53 persen dan ditargetkan selesai pada Maret 2026 mendatang.

rb-1

Site Cost Commercial Manager (SCCM) HKI untuk proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru Anditya Surya Arif Dinata, saat pertemuan dengan awak media di Pekanbaru, Kamis, (19/6/ 2025), mengatakan, tol ini merupakan bagian dari jaringan besar Jalan Tol Pekanbaru–Rengat yang juga akan tersambung dengan Tol Pekanbaru–Dumai serta Tol Pekanbaru–Bangkinang– XIII Koto Kampar.

“Tol Lingkar Pekanbaru dibangun dengan sepanjang 30,57 kilometer, lebar 3,6 meter per jalur dan memiliki dua lajur. Desain kecepatan maksimalnya mencapai 100 km/jam, serta akan dilengkapi dengan rest area Tipe A untuk mendukung kenyamanan pengguna jalan,” katanya.

Baca Juga: Hutama Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Aceh dan Riau Target Rampung Oktober 2025

rb-3

Tol Lingkar Luar Pekanbaru akan Miliki 3 Akses Masuk-Keluar

Anditya Surya Arif Dinata dari Hutama Karya InfrastrukturAnditya Surya Arif Dinata dari Hutama Karya Infrastruktur

Adapun tol ini akan memiliki tiga akses masuk dan keluar, yakni pintu gerbang di Rimbo Panjang, di Jalan Siak, dan Muara Fajar. Salah satu infrastruktur penting dalam ruas ini adalah jembatan utama sepanjang 97,5 meter, dengan total panjang jembatan mencapai 200 meter yang melintasi Sungai Siak.

Baca Juga: Jalan Tol Penghubung Aceh-Sumatera Utara Diperkirakan Rampung 2024

“Tol Lingkar Pekanbaru ini akan melintasi sejumlah wilayah strategis di dua kabupaten/kota, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar,” ujarnya.

Di Pekanbaru, tol ini akan melintasi kawasan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti. Sementara di Kabupaten Kampar, ruas tol melewati Rimbo Panjang, Tarai Bangun, Kualu, dan Karya Indah.

“Kami harap kehadiran tol ini dapat memperlancar konektivitas antarwilayah serta mendukung pengembangan ekonomi kawasan sekitar, khususnya dalam mobilitas logistik dan pengembangan kawasan industri serta agrowisata yang mulai tumbuh di daerah lintasan tol,” katanya Anditya, dilansir mediacenter.riau

Tergantung pada Pembebasan Lahan

Sementara itu, Site Engineering Manager (SEM) HKI Redy Trispada Putra, menjelaskan bahwa proses konstruksi sangat bergantung pada pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Ini menjadi salah satu tantangan yang kami hadapi saat ini,” katanya

Dengan kata lain, jelas Redy, semakin cepat lahan dibebaskan, semakin cepat pula pembangunan infrasturktur bisa bekerja di lapangan. Ia menyebut target ideal pembebasan lahan rampung pada Agustus 2025 untuk mengejar penyelesaian proyek maksimal Maret 2026.

Saat ini, status lahan tersebut beragam, ada yang masuk dalam kawasan hutan, tanah milik masyarakat, hingga area perusahaan. Salah satu zona yang cukup krusial adalah zona II di Karya Indah yang berstatus kawasan hutan.

Redy menegaskan bahwa keterlambatan pembebasan lahan akan berdampak langsung terhadap kelancaran pekerjaan konstruksi. Selain persoalan lahan, tantangan besar lainnya datang dari kondisi medan.

Tantangan Tol Melintasi Sungai, Bukit dan Lembah

Foto: Hutama Karya InfrastrukurFoto: Hutama Karya Infrastrukur

Jalan tol harus dibangun melintasi sungai, bukit, dan lembah, terutama di kawasan Muara Fajar.

“Di beberapa titik kami menghadapi risiko lereng longsor, untungnya kejadian itu terjadi saat proses pembangunan masih berlangsung sehingga bisa segera ditangani,” tambahnya.

Sedangkan tantangan lainnya, kata Redy, pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Siak. Jembatan itu merupakan bagian dari jalan tol seksi Lingkar Pekanbaru. Proyek ini menjadi pengalaman pertama HKI karena jembatan ini dibangun dengan beton, sehingga perlu waktu dan proses lebih lama serta tingkat ketelitian tinggi.***

Tag Hutama Karya Tol Lingkar Pekanbaru

Terkini