Umat Islam Harus Tahu, Ini Ritual Selama Ibadah Haji
Sosial Budaya

Sekitar 1,8 juta umat Islam dari berbagai negara diperkirakan akan memadati Kota Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji yang dimulai pada 4 Juni 2025.
Selama beberapa hari pelaksanaan, para jemaah akan mengikuti serangkaian ritual spiritual yang telah ditetapkan sejak masa Nabi Ibrahim AS dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah tahapan penting dalam pelaksanaan haji:
Baca Juga: Kesaksian Jamaah Haji soal Adab Ivan Gunawan di Tanah Suci, Beneran Ngonten Terus?
Hari Pertama: Memulai dengan Niat dan Ihram
Perjalanan haji dimulai dengan niat ihram, yaitu kondisi suci baik secara lahir maupun batin. Para jemaah mengenakan pakaian khusus: dua helai kain putih tak berjahit bagi pria, dan pakaian tertutup serta sopan bagi wanita.
Baca Juga: Berangkat Naik Haji, Ivan Gunawan Peluk dan Cium Kaki Ibu
Ihram dilakukan sebelum memasuki wilayah Makkah, biasanya dari tempat miqat yang telah ditentukan. Selama dalam kondisi ihram, jemaah wajib menjauhi larangan tertentu demi menjaga kesucian ibadah.
Setelah itu, para jemaah bergerak menuju Mina, sebuah kawasan yang dipenuhi ribuan tenda putih sebagai tempat menginap jutaan jemaah dari berbagai negara.
Hari Kedua: Wukuf di Arafah, Puncak Ibadah Haji
Umat Islam sedang berada di Masjidil Haram. (Instagram @masjidilharam)
Pagi hari, jemaah melanjutkan perjalanan ke Padang Arafah yang terletak sekitar 15 km dari Mina. Di tempat inilah puncak haji berlangsung: wukuf di Arafah—berdiam diri sembari berdoa, bermuhasabah, dan memohon ampunan dari waktu dzuhur hingga matahari terbenam.
Wukuf adalah rukun utama dalam haji. Tanpa kehadiran di Arafah, ibadah haji dianggap tidak sah. Bagi umat Muslim yang tidak menunaikan haji, dianjurkan berpuasa pada hari ini.
Menjelang malam, jemaah bergerak ke Muzdalifah, sekitar 9 km dari Arafah, untuk melaksanakan salat Magrib dan Isya.
Di sana, mereka menginap di alam terbuka sambil mengumpulkan batu-batu kecil yang akan digunakan untuk ritual melempar jumrah keesokan harinya.
Hari Ketiga: Idul Adha dan Melontar Jumrah
Umat Islam sedang berada di Masjidil Haram. (Instagram @masjidilharam)
Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, jemaah kembali ke Mina untuk menjalankan ritual melontar jumrah, yaitu melempar tujuh batu kecil ke arah Jamarat al-Kubra, pilar batu terbesar dari tiga jumrah.
Ritual ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan, meneladani kisah Nabi Ibrahim AS saat diuji oleh iblis. Selain itu, pada hari ini juga dilakukan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan.
Hari Keenam (Opsional): Melanjutkan Melontar Jumrah
Umat Islam sedang berada di Masjidil Haram. (Instagram @masjidilharam)
Sebagian jemaah memilih untuk menetap satu hari tambahan di Mina, yakni hingga 13 Dzulhijjah, untuk kembali melontar jumrah di ketiga pilar: Ula, Wusta, dan Kubra.
Tawaf Wada: Mengakhiri dengan Perpisahan
Umat Islam sedang berada di Masjidil Haram. (Instagram @masjidilharam)
Sebelum meninggalkan Makkah, jemaah melaksanakan Tawaf al-Wada atau tawaf perpisahan, dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Ritual ini menjadi simbol perpisahan spiritual antara jemaah dan Tanah Suci—momen yang penuh haru dan khusyuk, mengakhiri perjalanan ibadah yang luar biasa.