Undangan Walikota Tangsel Dijawab Leony, Soroti Anggaran Rp66 Miliar untuk Konsumsi
Lifestyle

Mantan personel Trio Kwek Kwek, Leony Vitria, akhirnya memberikan tanggapan atas undangan Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, terkait polemik anggaran Pemkot Tangsel 2024 yang sempat ia soroti.
Lewat akun TikTok pribadinya, Leony menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus kesediaannya untuk hadir dalam dialog tersebut.
Baca Juga: Leony Keluhkan Kena Pajak Warisan hingga Puluhan Juta: Cuma Bisa Bayar Sambil Ngedumel
“Selamat malam buat bapak Walikota Tangsel, pak Benyamin Davnie. Mengutip dari berita yang saya baca, saya mengucapkan terima kasih, bapak membuka kesempatan untuk berdialog dengan saya. Terima kasih sekali, saya terima undangannya,” ujar Leony dalam unggahan videonya, Kamis (25/9/2025).
Meski demikian, jadwal dialog terbuka itu hingga kini belum diumumkan secara resmi.
Harapan Dialog Terbuka dengan Masyarakat
Leony Vitria
Baca Juga: Hari Jadi Tangsel ke-13, Wali Kota Serahkan 1000 Sertifikat ke Pemilik
Dalam pernyataannya, Leony berharap forum dialog nanti tidak hanya dihadiri dirinya, melainkan juga dibuka untuk masyarakat umum.
“Mudah-mudahan kita bisa berdialog secara terbuka, masyarakat bisa ikut hadir juga, tidak saya doang. Yang pasti, saya tunggu undangannya pak. Bisa hubungi saya langsung, lewat cara apa pun, saya tunggu ya pak, terima kasih,” tuturnya.
Leony juga menyebut ada sejumlah persoalan klasik di Tangsel yang patut dibicarakan bersama, mulai dari persoalan sampah hingga kondisi infrastruktur jalan yang dinilainya masih bermasalah.
Kritik Leony terhadap Anggaran Tangsel
Sebelumnya, Leony sempat mengulas dokumen Laporan Keuangan Pemkot Tangsel 2024 setebal lebih dari 520 halaman. Dalam analisisnya, ia menyoroti sejumlah pos belanja yang dinilai janggal dan tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat.
Beberapa pos anggaran yang menjadi sorotan Leony antara lain:
-
Biaya konsumsi makan dan minum di lingkungan Pemkot Tangsel yang mencapai Rp66 miliar.
-
Anggaran cenderamata yang mencapai Rp20,48 miliar.
Sorotan Leony ini langsung menuai perhatian publik, dengan banyak pihak menilai anggaran tersebut terlalu besar dan tidak mencerminkan skala prioritas pembangunan yang seharusnya lebih berpihak pada masyarakat.